59. -Next Mission

197 28 3
                                    

"Sesulit itu lepas dari masalalu?"

-Keyla Angelica
---------------------------------------------
BAGIAN LIX


-Only You-

"Aw sakit. Aduh." Keyla meringis, merasakan sakit pada pergelangan tangannya saat Fery menarik kencang tangannya secara paksa.

Padahal perempuan itu baru saja memasuki gerbang sekolah dan tepat saat di koridor utama, Fery secara tiba-tiba manarik paksa pergelangan tangannya yang kiri, sedangkan yang kanan dia gunakan untuk menggenggam ponselnya.

Saat keduanya sampai di taman belakang sekolah, barulah Fery melepaskan cekalan tangannya dari tangan Keyla.

"Kenapa sih, kasar banget," ujar Keyla tidak suka dengan cara Fery yang seperti itu. Akibatnya membuat pergelangan tangannya memerah.

"Kenapa? Kemarin lo ngapain jalan sama David?" bukannya merasa bersalah, Fery justru nampak terlihat marah pada Keyla.

Keyla menggeleng. "Enggak, aku gak jalan sama kak David. Kemarin itu—"

"Udahlah Key, lo gak usah cari-cari alasan lagi," potong Fery cepat yang membuat Keyla mengerutkan keningnya bingung.

"Hah?"

"Udah berapa kali gue liat lo sama David. Kenapa sih? Emangnya lo belum puas punya status sebagai pacar gue?"

"Kak, kamu salah pa—"

"Emang bener kata orang. Lo itu murahan tau gak. Sana-sini mau."

Plakk!

Tangan Keyla secara refleks langsung menampar pipi sebelah kanan Fery setelah cowok itu baru saja menyelesaikan kalimatnya. Keyla menatap Fery seolah tidak percaya cowok itu bisa berkata demikian.

Pacarnya sendiri mengatakan kalau dirinya murahan?

Sebelah sudut bibir Fery terangkat. Seakan menilai tindakan yang baru saja dilakukan oleh Keyla. "Selain murahan. Ternyata lo juga kasar," ujarnya sarkas yang mampu membuat tubuh Keyla bergetar di tempatnya sembari menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Menyanggah ucapan Fery.

"Gue gak gitu," sanggah Keyla.

Cewek itu berusaha untuk menggapai sebelah tangan Fery yang dekat dengannya, namun cowok itu justru pergi berbalik meninggalkan Keyla.

Sampai langkahnya terhenti ketika sebuah kalimat yang meluncur dari mulut Keyla berhasil mengusiknya.

"Lo sendiri gimana sama Rebeca? Asik berenangnya? Oh atau puas nongkrongnya karena di pegangin terus sama mantan?" ujar Keyla membalikan topik.

Fery berbalik, menoleh kembali ke arah Keyla. "Jangan ngalihin pembicaraan."

"Kak!"

Fokus dan serius saling beradu argumen. Rebeca tiba-tiba hadir di antara keduanya, mengalihkan kedua remaja itu yang secara kompak menoleh ke arahnya.

"Aku tadi nemu di loker katanya punya kamu?" Rebeca menunjukan kotak berwarna merah muda lengkap dengan pita di atasnya. Persis seperti kado hadiah.

"Nih aku bali—"

"Itu buat lo," potong Fery. Rebeca yang mendengarnya lantas mengerutkan keningnya bingung.

Fery mengangguk. "Gue beli kemarin, itu buat lo."

"Beneran? Tapi kan hari ini gak ada yang spesial?" tanya Rebeca yang masih nampak bingung.

"Lo selalu spesial," ujar Fery. Kedua orang itu nampak santai, seolah melupakan kehadiran Keyla yang masih berdiri di samping Fery.

Only You. [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang