"Meski amat sangat singkat. Pertemuan kita membawa perubahan besar dalam hidupku. Dan inilah puncaknya."
----------------------------------------------
BAGIAN LIVNow Playing||Siapkah kau 'tuk jatuh cinta lagi-Hivi
-Only You-
Keyla menggeleng, tidak mau. "Gak bisa! Lagian lo ngapain sih bawa gue kesini."
Selama di perjalan tadi Keyla tidak hentinya bertanya kemana cowok itu akan membawanya pergi. Dan sekarang pertanyaan itu sudah bisa di jawab. Entah apa yang ada di pikiran Fery, cowok itu ternyata membawanya ke salah satu tempat ice skating yang berada di Jakarta.
"Bisa ayo coba dulu," bujuk Fery mengajak Keyla bergerak dari tempatnya.
"Nanti jatuh." kaki Keyla sedikit bergetar menahan berat tubuhnya. Kedua tangan perempuan itu memegang erat pinggiran besi pembatas. Jangankan gerak, berdiri di tempat saja badannya bergetar seperti ini.
"Enggak. Gue pengang nih," kekeuh Fery namun masih di balas gelengan tegas dari Keyla.
Fery menghela nafasnya pelan. Matanya bergerak melihat lalu lalang orang yang bermain sky ice di sekitarnya. Lalu jari telunjuknya terangkat, tertuju ke depan-dimana ada anak kecil yang begitu lihai bergerak kesana-kemari. "Tuh liat masa lo kalah sama anak kecil itu."
Keyla menoleh, mengikuti alur jari telunjuk Fery. Cewek itu mencibik, kedua matanya menatap Fery tidak suka. "Jangan di banding-bandingin!"
"Makannya gerak ayo nih udah gue pegangin." Fery memegang kedua telapak tangan perempuan itu. Pegangan Keyla kini beralih dari besi pembatas ke tangan Fery.
"Iya-iya! Tapi jangan di lepas."
"Enggak bakalan," ujar Fery sembari tersenyum kecil melihat wajah kesal perempuan itu yang dipaksa olehnya.
Keyla seolah tersengat ketika tangannya menyentuh telapak tangan cowok itu, rasa hangat seakan menjalar di tubuhnya. Di tatapnya wajah Fery yang masih menampilkan senyum tipisnya, hatinya pun ikut menghangat melihat wajah senang yang terpancar dari cowok itu.
"Eh pelan-pelan!" sungut Keyla yang mulai tersadar saat Fery menarik tangannya, berjalan menyamakannya dengan yang lain.
Fery diam tidak memprotes sembari tangannya yang terus menuntun tangan Keyla. Posisi keduanya sedang berhadap-hadapan. Fery seperti sedang menuntun anak kecil yang baru belajar berjalan. Tetapi lain dari pandangan mereka yang melihatnya. Fery dan Keyla nampak seperti sepasang kekasih yang sedang berdansa. Karena gerakan keduanya sangat pelan.
"Kenapa diliatin terus? Ada yang salah ya?" tanya Keyla.
"Enggak," jawab Fery. Matanya tak beralih sedetik pun dari manik perempuan itu seolah mengunci gerakan Keyla lewat tatapan matannya. "Lo cantik," gumam Fery.
"Hah?"
"Lo cantik Keyla," ujar Fery pelan. Sangat pelan, nyaris tidak terdengar namun Keyla masih bisa mendengarnya.
Tidak, Keyla tidak blushing. Perempuan itu justru cemberut. "Ngeledek ya?"
"Lho kok ngeledek?" kedua alis Fery menyatu. "Lo beneran cantik kali."
Blus.
Keyla tersenyum kikuk. Lidahnya sedikit keluar membasahi bibirnya yang terasa kering lalu berdehem pelan. Ah! Kenapa dia jadi salah tingkah seperti ini?
"Salting ya?" ledek Fery yang semakin membuat kedua pipi Keyla memanas.
"A-apaan sih!" elaknya.
Fery terkekeh melihat reaksi Keyla. Cowok itu semakin menarik Keyla agar lebih mendekat kearahnya. Kepalannya dia tundukan menatap intens kedua mata Keyla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You. [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU BIAR LEBIH NYAMAN DI BACA] [Baca dulu sampai part 10 siapa tau betah^•^] -Only You- "Kak, hidup itu pilihan. Kakak gak bisa dapetin semuanya. Pilih aku atau dia?" "Tapi gue gak bisa milih. Dia bukan pilihan...