𝚄𝚗𝚐𝚔𝚊𝚙𝚊𝚗

1.3K 59 0
                                    

𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷!
𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴𝙽𝙳𝙸𝚁𝙸.
𝙹𝙰𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙾𝚁𝙰𝙽𝙶 𝙻𝙰𝙸𝙽.

𝙸𝙽𝙶𝙰𝚃! 𝚃𝚄𝙷𝙰𝙽 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙻𝙸𝙷𝙰𝚃 𝙻𝙰𝙶𝙸 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙶𝙴𝚃𝙰𝙷𝚄𝙸.

𝚃𝚢𝚙𝚘 𝙱𝚎𝚛𝚝𝚎𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗!


𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚁𝙸𝙳𝙴𝚁𝙺𝙴𝙲𝙴♡

"Ha?". Mereka semua terkejut tak terkecuali Vino. Pasalnya mereka baru tau satu fakta penting.

"Maksud lo apaan Zi?". Tanya Vino.

"Lo tau dari mana Zi?". Tanya Kennan.

"Gue cuman menduga,yah selama ini tau inti Relivator aja susah,apalagi ketuanya. Yah,bisa aja kan mereka nutupin identitasnya dengan cara gitu. So,biar rivalnya nggak ada yang tau".

"Daebak woi". Teriak Adit.

"Ngapa lagi lo?". Tanya Kennan.

"Catat nih! Tandain tuh kalender. Ini hari bersejarah,dimana Zion ngomong panjang×lebar=luas".

"Kita lagi serius,lo malah becanda gilak". Decak salah satu anggota Malvori.

"Udah-udah,lebih baik lo diem deh dit! Sebelum Zion jahit mulut lo". Ledek Kennan.

"Iya-iya,nggak lagi deh. Jadi,sekarang gimana? Mau balas mereka pake apa? Surat kah, Dm ig kah,chat wa kah,atau santet?".

'"Adit!". Kesal Kennan.

Rasanya batas kesabaran Kennan sudah habis,sudah diberitahu tapi masih saja berulah.

"Kita cari tau dulu siapa inti Relivator". Ucap Vino tenang.

"Caranya?". Tanya Zion.

"Kita bakalan serang markaz mereka,setelah anggota lainnya pulih. Pasti disana mereka ada".

"Tapi,kita kalah banyak Vin". Ucap Adit.

"Terus? Kita harus takut sama orang yang udah buat markaz kita hancur? Gue nggak peduli,sekalipun nyawa gue taruhannya". Balas Vino lalu melangkah meninggalkan markaz.

"Nggak pernah berubah,perintah tetap perintah sekalipun itu bahaya buat dia". Tutur salah satu anggota Malvori dibalas anggukan anggota lainnya.

"Udahlah,kita hanya perlu nunggu perintah itu. Kalian istirahat,gue duluan. Kalau ada apa-apa kabarin". Sahut Zion lalu melangkah keluar markaz diikuti yang lainnya kecuali anggota yang bertugas malam ini.

☆☆☆

Seorang gadis cantik dengan mata sembab tengah berada disebuah ruangan bernuansa putih dengan bau obat-obatan yang menyengat hidung.

Dihadapannya terdapat seorang pemuda tampan dengan alat medis yang memenuhi tubuhnya,terbaring lemah diatas brankar,enggan membuka matanya.

Sudah 8 bulan terhitung lamanya dia terbaring dengan alat-alat itu ditubuhnya namun tak ada sedikit pun tanda-tanda dia akan sadar.

"Ar,kok lo betah banget sih tidurnya?". Tanya Dira.

Yah,dia Dira. Sedang menunggu orang yang pernah menjadi pelindungnya bahkan orang yang dia sayang setelah keluarganya.

ZAFANO [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang