Berakhir

839 21 0
                                    

𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷!
𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴𝙽𝙳𝙸𝚁𝙸.
𝙹𝙰𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙾𝚁𝙰𝙽𝙶 𝙻𝙰𝙸𝙽.

𝙸𝙽𝙶𝙰𝚃! 𝚃𝚄𝙷𝙰𝙽 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙻𝙸𝙷𝙰𝚃 𝙻𝙰𝙶𝙸 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙶𝙴𝚃𝙰𝙷𝚄𝙸.

𝚃𝚢𝚙𝚘 𝙱𝚎𝚛𝚝𝚎𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗!


𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚁𝙸𝙳𝙴𝚁𝙺𝙴𝙲𝙴♡

Seorang pemuda tampan tengah berdiri di balkon kamarnya menatap ke arah luar. Dia menutup matanya seraya menikmati udara segar pagi hari ini.

"Gue sebenarnya sayang banget sama lo,Dir. Gue tulus tapi kenapa lo buat gue se kecewa ini sama lo". Tutur Vino mengingat kenangannya bersama Dira.

"Keputusan gue udah benar kan? Gue bakalan raih cita-cita gue dan melupakan semua tentang lo".

Pintu kamar Vino terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya. Vino berbalik menghampiri Raina.

"Kamu udah yakin mau tinggalin Dira? Mama nggak tau masalah kalian,tapi mama tau kamu masih sayang banget sama Dira". Ucap Raina pada putranya.

"Vino udah yakin ma,mau ngejar cita-cita Vino. Soal Dira,Vino udah selesai. Gak ada hubungannya Vino nerima beasiswa itu dengan Dira". Vino berusaha meyakinkan Raina. Raina mengangguk.

"Dibawah ada yang nyariin kamu tuh". Setelah mengucapkan itu,Raina meninggalkan kamar Vino.

Sebelah alis Vino terangkat. Lalu melangkah untuk menemui orang yang di maksud mamanya.

Matanya memicing melihat orang yang ingin menemuinya.

"Ngapain lo datang kesini?". Tanya Vino saat sudah berada di samping pemuda itu.

"Sorry gue udah nuduh lo yang celakain abang gue". Ucap Angkasa.

"Gak apa-apa. Gue paham kekhawatiran lo".

"Gue juga mau bilang kalau Dafa dan anggotanya sedang di proses hukum". Vino mengangguk,memang mereka pantas diberi hukuman.

"Dan satu lagi,dalang dibalik kejadian semalam itu Leon".

"Tau dari mana lo? Bukannya Leon inti Relivator?". Tanya Vino. Sungguh Angkasa ini sudah seperti polisi saja.

Flassback On

"Anjing sih Rangga dan Vino! Coba aja mereka berdua gak ada,Arkan pasti udah mati". Umpat Leon.

Prok prok prokkk

"Ternyata lo yang buat abang gue masuk rumah sakit lagi?". Angkasa sudah tersulut emosi saat mendengar perkataan Leon.

Niat ingin pergi ke markaz Dafa malah bertemu dengan Leon di tengah jalan sedang berteriak-teriak.

ZAFANO [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang