Kabur

540 24 16
                                    

PLAGIAT JAUH-JAUH!
KALAU MAU JADI PENULIS HEBAT MAKA, BERKARYALAH DENGAN HASIL PEMIKIRAN KALIAN SENDIRI.
JANGAN BERKARYA DENGAN HASIL PEMIKIRAN ORANG LAIN.

INGAT! TUHAN MAHA MELIHAT LAGI MAHA MENGETAHUI.

Typo Bertebaran!


Happy Reading RIDERKECE♡

"Gue tau-- yang bakar adalah orang yang benci Malvori dan Dragon Fire".

"Kalau itu kita juga tau dodol". Umpat Vero.

"Yaudah itu clue terbesarnya. Sebenarnya gue tau,tapi nggak asik aja kalau langsung dibongkar tanpa ada usaha kalian". Ujar Angkasa, Vino mengangguk.

"Makasih atas cluenya. Siapa tau kalau masih ada clue lain boleh lah bagi-bagi". Sahut Vino lalu melangkah meninggalkan Angkasa yang terkekeh.

"Gue tunggu undangan acara tunangan lo". Teriak Angkasa. Dibalas acungan jempol kaki,eh tangan Vino.

"Lo beneran tau pelakunya? Orang daritadi lo lagi ngebucin". Tanya Arsyad saat Vino sudah tak terlihat lagi.

"Tau lah! Lo lupa,mata-mata gue ada banyak?. Sebelum Markaznya dibakar aja gue udah tau duluan".

"Atau jangan-jangan emang lo?". Hardik Vero.

"Ngadi-ngadi lu! Mau gue jadiin mainan malam ini?". Tanya Angkasa tersenyum penuh arti.

"Sorry,mainan lo mainan maut". Balas Vero.

"Kasih tau kita dong siapa pelaku adu domba kita". Pinta Arsyad.

"Gampang! Dimana ada pengkhianat,disitu ada pelakunya". Jawab Angkasa lalu memejamkan matanya.

"Maksud lo,Relivator dalang dibalik kebakaran Markaz Malvori?". Tanya Vero,Angkasa mengangguk.

"Apa Dira dibalik kejadian ini?". Timpal Arsyad,Angkasa menggeleng.

"Oh gue tau,apa pengkhianat Relivator dibalik kejadian ini?". Tambah Vero, tidak ada jawaban dari Angkasa.

Vero melempar bantal sofa ke arah Angkasa.

"Kita masih ngomong,dia nya duluan molor!". Gerutu Vero.

♤♤♤

"Kenapa muka mu kusut begitu,Vin?". Tanya Devan saat mereka sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan.

"Harusnya seneng dong! Acara tunangan kamu tinggal sehari lagi". Sahut Oma Gita.

Perihal Kania sendiri,Vino sudah tau jika keluarganya telah menjemputnya kemarin.

"Markaz Vino terbakar,Pah". Lirih Vino tanpa menghiraukan ucapan Oma nya.

"Syukur deh! Udah lama Oma mau kamu ninggalin teman-teman yang nggak jelas itu. Oma nggak suka lihat pergaulan kamu dengan mereka"..

"Mah-". Lerai Raina.

"Oma nggak kenal mereka! Jadi Oma nggak berhak ngejudge mereka yang buat pergaulan Vino kayak gitu!". Tegas Vino.

"Oma harap,kamu tidak mengundang teman-temanmu yang tidak jelas itu saat acara pertunanganmu dengan Kania".

"Oma! Kalau Vino nggak boleh ngundang mereka. Saat ini juga Vino bisa aja batalin keputusan Vino". Ancam Vino.

ZAFANO [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang