Kantin

622 30 2
                                    

𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷!
𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴𝙽𝙳𝙸𝚁𝙸.
𝙹𝙰𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙾𝚁𝙰𝙽𝙶 𝙻𝙰𝙸𝙽.

𝙸𝙽𝙶𝙰𝚃! 𝚃𝚄𝙷𝙰𝙽 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙻𝙸𝙷𝙰𝚃 𝙻𝙰𝙶𝙸 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙶𝙴𝚃𝙰𝙷𝚄𝙸.

𝚃𝚢𝚙𝚘 𝙱𝚎𝚛𝚝𝚎𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗!


𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚁𝙸𝙳𝙴𝚁𝙺𝙴𝙲𝙴♡

"Hello epribadehhhhhh. Selamat pagi menjelang siang kawan-kawan sekalian." Teriakan tersebut membuat anggota Malvori geleng-geleng. Siapa yang tidak tau sang pemilik suara. Yah, sudah pasti Kennan yang mulutnya bak toa mesjid.

"Temen lo miring." Cibir Zion pada Vino. Kennan yang mendengar ucapan pedas dari Zion hanya bisa pasrah tanpa memperdulikannya.

"Ken, waktu pembagian otak lu terlambat yah?." Tanya Adit. Sekarang, sebagian anak Malvori tengah berkumpul diparkiran.

"Kok tau? Oiya, kita kan ketemu yak pas pembagian otak." Balas Kennan.

"Dih, otak gue mah utuh. Lo separuh aja nggak nyampe." Gelak tawa Anak Malvori mengudang tatapan para siswa-siswi yang baru datang. Namun, gelak tawa mereka terhenti ketika Dira dan para temannya melewati mereka.

"Aduh, neng Dira mah tiap hari makin cantik aja." Goda  Fendi (anggota Malvori)

Seketika langkah kaki Dira terhenti tepat didepan Vino. Begitu pun teman-temannya.

"Makasih." Balas Dira disertai senyuman. Membuat siapa saja yang melihatnya bisa diabetes. Becanda deng.

"Hari ini dia beda. Lebih ramah, kesambet setan ramah kali yak" batin Vino.

Mau tau, mengapa Dira ramah pada anak Malvori? Sedang mereka telah mengibarkan bendera perang? Tentu saja ini sebuah taktik Relivator, agar anak Malvori tak mencurigai mereka.

"Haissss, jangan senyum Dir. Kalau gue baper, tanggung jawab lo yah." Timpal Adit.

"Ngapain tanggung jawab? Emangnya Dira hamilin Adit yah?." Sosor Syaqilla yang entah polos atau otaknya seperti Kennan yang hanya Separuh saja itu.

"Yakali, Dira hamilin gue. Sentuh dia seujung kuku pun , gue nggak yakin masih hidup." Balas Adit.

Baru saja Vino ingin membuka suara menyapa orang yang selalu membuatnya uring-uringan setiap malam entah karena apa. Namun suara Dira menghentikan niatnya.

"Kita duluan, udah mau bel." Setelah mengucapkan hal itu, Dira dan yang lainnya berjalan meninggalkan Parkiran tempat mereka berhenti tadi.

"Bos, mangsa udah depan mata tadi, malah nggak di terkam." Goda Kennan.

"Baru aja gue mau nyapa dia, malah pergi."

"TELAT BOSS." Teriakan anak Malvori memenuhi parkiran lalu semuanya lari terbirit-birit meninggalkan Vino bersama Zion.

"Lo nggak bisa gini Vin, lo harus bisa milih antara Dira dan angle. Lo nggak mau kan nyakitin salah satu diantara mereka? Bahkan lo bisa nyakitin dua-duanya bro." Basehat Zion pada Vino. Dibalas anggukan oleh Vino.

ZAFANO [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang