𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷!
𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴𝙽𝙳𝙸𝚁𝙸.
𝙹𝙰𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙾𝚁𝙰𝙽𝙶 𝙻𝙰𝙸𝙽.𝙸𝙽𝙶𝙰𝚃! 𝚃𝚄𝙷𝙰𝙽 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙻𝙸𝙷𝙰𝚃 𝙻𝙰𝙶𝙸 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙶𝙴𝚃𝙰𝙷𝚄𝙸.
☆
𝚃𝚢𝚙𝚘 𝙱𝚎𝚛𝚝𝚎𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗!
●
○
𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚁𝙸𝙳𝙴𝚁𝙺𝙴𝙲𝙴♡Tentu saja semua orang menoleh pada asal suara. Siapa lagi kalau bukan Vino.
"Kenapa? kita ada utang sama lo?." Seru Gio.
"Bukan."
"Terus apaan? gak jelas banget lo!." Timpal Leon.
"Kalian anak Devandez High school?." Tanya Vino memicingkan sedikit matanya.
Deg
"Apa vino mulai curiga sama gue?." Batin Dira.
"Penyamaran ini nggak boleh terbongkar." Batin Rangga.
"Lo percaya sama ucapan mereka tadi?." Rissa yang tadi diam seketika menimpali pertanyaan Vino.
"Gue belum sepenuhnya percaya sama mereka, gue sendiri yang bakalan cari tau kebenarannya."
"Nggak peduli." Ejek Gio sambil berlari mengikuti ketujuh temannya yang sudah duluan keluar dari area DHS.
"Gue makin penasaran sama mereka. Terlebih lagi ketuanya beuhhhh." Ucap Kennan yang entah sejak kapan sudah berada di samping Vino bersama Adit dan Zion.
"Makasih atas kerjasama nya bro." Teriak Vino ketika teringat anggotanya yang sudah berusaha membantu mengamankan sekolah miliknya ini.
"Sama-sama bos. Sudah tugas kami bos." Jawab mereka serentak.
"Kalian boleh istirahat. Bentar malam gue traktir kalian di markas sebagai ucapan makasih gue."
"Oke bos, makasih. Kita duluan bos."
Setelah kepergian anggota Malvori dan sekolah telah aman. Vino bukannya masuk ke kelas namun naik ke rofftop memikirkan kejadian barusan. Banyak pertanyaan yang muncul diotaknya. Tidak bisa dipungkiri bahwa dia mengangumi sang ketua Relivator namun dia juga mengingat bahwa Relivator telah mengusik ketenangan Malvori.
Dilain tempat,seorang pria tampan sedang berada dalam alam mimpi yang cukup lama,tak ada tanda-tanda dia akan bangun sedikitpun. Siapa lagi kalau bukan Arkan.
" mBagaimana perkembangan Arkan dok?." Tanya Della
"Arkan masih belum melewati masa komanya, jika dalam waktu 2 minggu ini dia belum bisa melewati masa komanya, maka kita serahkan semuanya sama Allah Swt. Kami hanya perantara, tapi Allah lah yang menentukan. Kami permisi." Jelas sang dokter.
Sepeninggal dokter tadi, tangisan Della pecah saat itu juga. Bagaimana tidak? Sang anak yang begitu dia sayangi tengah melawan masa komanya. Yang entah sampai kapan.
Hiks..Hiks..Hikssss..
"Bangun nak, kamu tidak kasihan pada bunda? Dan Dira?. Dia nungguin kamu bangun Arkan. Cepetan bangun nya yah, kalau nggak! Dira diambil orang loh." Lirih Della.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZAFANO [ END ]
Teen Fiction𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐲𝐚𝐡 𝐑𝐈𝐃𝐄𝐑𝐊𝐄𝐂𝐄 𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷! 𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴...