ZAFANO [ END ]

𝙺𝚎𝚖𝚊𝚛𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚅𝚒𝚗𝚘

𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷!
𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴𝙽𝙳𝙸𝚁𝙸.
𝙹𝙰𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙾𝚁𝙰𝙽𝙶 𝙻𝙰𝙸𝙽.

𝙸𝙽𝙶𝙰𝚃! 𝚃𝚄𝙷𝙰𝙽 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙻𝙸𝙷𝙰𝚃 𝙻𝙰𝙶𝙸 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙶𝙴𝚃𝙰𝙷𝚄𝙸.
☆
𝚃𝚢𝚙𝚘 𝙱𝚎𝚛𝚝𝚎𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗!
●
○
𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚁𝙸𝙳𝙴𝚁𝙺𝙴𝙲𝙴♡

Bruk..

"Dira!". Pekik mereka bersamaan membuat semua orang yang ada disana menoleh ke sumber suara tak terkecuali Vino dan Revan mereka langsung menghentikan aksi keduanya.

"Dir,bangun dir". Ujar Darren sambil menopang kepala dira.

"Dira!". Teriak Vino dan Revan sambil berlari ke arah Dira.

"Dira kenapa Der?". Tanya Revan panik.

"Kenapa Dira bisa disini sih". Ujar Vino.

"Kita udah larang dia ikut tapi dia kabur dari rumah". Jawab Rangga.

"Terus kenapa bisa gini?". Tanya Revan lagi.

"Tadi pas datang mukanya pucat sambil megang tangannya". Sahut Gio.

"Tangan Dira kenapa?". Tanya Vino.

"Nggak tau karena Dira bilangnnya nggak apa-apa". Balas Darren.

"Coba cek Van". Suruh Rangga.

"Tangan Dira ada bekas goresan pisau". Sahut Revan setelah menaikkan lengan baju Dira.

"Bangsat!". Bentak Vino yang mendengar ucapan Revan.

Semua terkejut mendengar bentakan Vino.
Feeling inti Relivator benar kalau Revan suka pada Dira,dapat dilihat dari raut wajahnya saat ini.

"Kennan,Adit kesini kalian!". Teriak Vino.

"Kenapa bos?". Tanya Kennan.

"Cari tau siapa yang berani lukain Dira sekarang!". Perintah Vino.

Lagi-lagi semua orang kaget dengan perintah Vino. Bahkan anggota Malvori pun kaget baru kali ini mereka melihat bos mereka sangat murka karena seorang cewek.

"Nggak usah,kita bisa cari tau sendiri". Tolak Revan sambil membopong Dira.

"Sorry, gue tau tapi gue cuman mau nebus kesalahan gue yang disekolah jadi walau kalian larang gue akan tetap cari orang itu". Balas Vino lalu meninggalkan lapangan sebelum selesai tanding.

Tanpa sepatah kata pun semua bubar tak terkecuali inti Relivator yang telah membawa Dira ke rumah sakit.

"Bos,ini beneran cari tau yang udah lukain Dira?". Tanya Adit.