ZAFANO [ END ]

Duo Tamvan

𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷!
𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴𝙽𝙳𝙸𝚁𝙸.
𝙹𝙰𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙾𝚁𝙰𝙽𝙶 𝙻𝙰𝙸𝙽.

𝙸𝙽𝙶𝙰𝚃! 𝚃𝚄𝙷𝙰𝙽 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙻𝙸𝙷𝙰𝚃 𝙻𝙰𝙶𝙸 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙶𝙴𝚃𝙰𝙷𝚄𝙸.
☆
𝚃𝚢𝚙𝚘 𝙱𝚎𝚛𝚝𝚎𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗!
●
○
𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚁𝙸𝙳𝙴𝚁𝙺𝙴𝙲𝙴♡

"Anak rajin udah mau ke sekolah?." Ledek Vero pada Angkasa. Saat melihat Angkasa sudah siap dengan seragamnya.

"Gue mah emang anak rajin. Nggak kayak lo pada." Balas Angkasa.

"Wah, kita mah bebas! Udah mau tamat cok!." Sanggah Arsyad.

Memang Vero dan Arsyad itu beda satu tahun dengan Angkasa. Namun Angkasa ini tidak pandang umur jika berteman. Bagi nya umur tidak penting, yang penting itu kenyamanan. Betul apa bener nih guys?.

"Yah justru karena lo pada udah mau tamat! Belajar yang bener lah. Ini malah bolos terossss. Nggak lulus tau rasa lo berdua."

"BODOAMAT!" Balas Vero dan Arsyad bersamaan dengan nada mengejek. Angkasa hanya mendengus mendengar balasan perkataannya.

Tiak ingin berlama-lama dengan para kecebong gila. Angkasa mengambil kunci mobil lalu meninggalkan Vero dan Arsyad yang kini ingin melanjutkan mimpinya.

Tak tau diri memang!

-ZAFANO-

Devandez High School.

Dira dan teman-temannya sudah sampai diparkiran. Membuat banyak tatapan iri pada mereka. Mereka bak primadona di DHS.

Mereka berjalan beriringan namun bedanya kali ini. Dira berada dibelakang. Karena dia melupakan handphonenya dimobil.

Tanpa adanya tanda bahaya. Tiba-tiba saja mobil dengan kecepatan diatas rata-rata mengarah pada Dira.

"Awas!." Teriak Langit berlari mendorong Dira sampai keduanya terpental menghindari mobil tadi.

"Dira!." Teriak Semua teman-temannya.

Disisi lain Vino juga menyaksikan kejadian tersebut. Tanpa pikir panjang ia berlari meninggalkan Zion.

"Lo nggak apa-apa kan?." Tanya Langit membantu Dira berdiri.

"Harusnya gue yang nanya sama lo! Lo nggak apa-apa kan?." Balas Dira sambil mengibas seragam yang berdebu. Hanya Anggukan yang balas oleh Langit.

"Makasih. Firts impression gue sama lo terbantahkan sekarang."

"Lo nggak apa-apa kan?." Tanya Vino dan Revan kompak.

"Punya mata kan? Di pake! Jangan jadi pajangan doang." Balas Dira lalu meninggalkan Vino dan Revan yang menganga tidak percaya dengan balasan Dira.

"Makasih, lo udah nolongin adek gue!."

"Its oky" balas Langit ramah.