Ketua Baru

711 31 9
                                    

𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷!
𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴𝙽𝙳𝙸𝚁𝙸.
𝙹𝙰𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙾𝚁𝙰𝙽𝙶 𝙻𝙰𝙸𝙽.

𝙸𝙽𝙶𝙰𝚃! 𝚃𝚄𝙷𝙰𝙽 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙻𝙸𝙷𝙰𝚃 𝙻𝙰𝙶𝙸 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙶𝙴𝚃𝙰𝙷𝚄𝙸.

𝚃𝚢𝚙𝚘 𝙱𝚎𝚛𝚝𝚎𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗!


𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚁𝙸𝙳𝙴𝚁𝙺𝙴𝙲𝙴♡

Seorang pemuda dengan kacamata hitam yang masih bertengker dihidung macungnya,memasuki pekarangan sebuah rumah bernuansa minimalis namun elegan.

"Assalamualaikum". Ucap pemuda tersebut sambil mengetuk pintu didepannya.

"Wa'alaikumussalam". Sahut perempuan paruh baya dari dalam.

Pintu utama terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik.

Detik itu juga wanita paruh baya itu memeluk pemuda itu.

"Mama nggak mimpi kan? Kamu beneran Arkan kan?". Isak Maureen seraya memeluk Arkan.

"Iya ma,ini Arkan. Mama apa kabar?". Balas Arkan tersenyum tulus.

"Mama baik,kamu ma-sih hidup?. Kamu manusia kan?". Tanya Maureen hati-hati seraya melepas pelukannya pada Arkan.

Bagi Maureen,Arkan sudah seperti putranya sendiri.

"Iya,Arkan manusia kok ma. Nanti Arkan jelasin yah,sekarang Arkan mau ketemu Zafa. Bolehkan?". Kekeh Arkan.

"Oiya,masuk dulu. Dira ada di kamarnya,tadi diantar temen cowoknya. Tapi,mama nggak kenal".

"Itu temen Arkan,ma".

Arkan mengikuti Maureen dari belakang,memasuki mansions mewah namun elegan itu.

"Kamu kekamar Dira aja,mama mau lanjutin masak dulu". Ucap Maureen,dibalas anggukan Arkan.

Langkah kaki Arkan perlahan menapak satu persatu anak tangga.

Sudut bibirnya terangkat melihat pintu didepannya saat ini.

"Nggak ada yang berubah". Gumam Arkan tersenyum.

Tok..tok..tok..

"Zafa,boleh masuk?". Tanya Arkan dari arah luar.

Pintu terbuka,menampilkan seorang gadis cantik masih lengkap dengan pakaian saat mereka bertemu tadi. Tak lupa ditambah mata yang sembab serta hidung yang memerah.

Arkan menarik Dira kedalam kamar,duduk disebuah sofa lalu menarik Dira kepelukannya. Seketika tangis Dira kembali pecah.

"Kenapa nangis? Kekencengan yah? Maaf". Ucap Arkan ingin melepas pelukannya,namun mendapat gelengan kuat dari Dira.

ZAFANO [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang