PLAGIAT JAUH-JAUH!
KALAU MAU JADI PENULIS HEBAT MAKA, BERKARYALAH DENGAN HASIL PEMIKIRAN KALIAN SENDIRI.
JANGAN BERKARYA DENGAN HASIL PEMIKIRAN ORANG LAIN.INGAT! TUHAN MAHA MELIHAT LAGI MAHA MENGETAHUI.
☆
Typo Bertebaran!
●
○
Happy Reading RIDERKECE♡
"JAUHIN ADEK GUE!". Perintah Revan dengan tangan terkepal."Apa-apaan sih lo bang?". Tanya Dira tak terima.
Saat ini mereka bertiga berada didepan pagar. Setelah Vino dan Dira sampai,tidak lama berselang Revan muncul.
Revan menarik tangan Dira menyembunyikannya dibelakangnya.
"MASUK!". Perintah Revan.
"Nggak!". Bantah Dira melepas genggaman Revan.
"GUE BILANG MASUK! LO PUNYA KUPING KAN?". Sentak Revan.
"Masuk,Dir. Nanti gue telpon yah". Lerai Vino.
"NGGAK!". Bantah Dira.
"Jangan buat gue tambah marah". Sentak Revan.
Vino mendekat kearah Dira.
Bugh..
"Jangan deket adek gue! Mulai sekarang,jauhin adek gue. Atau lo bakalan tau akibatnya". Ancam Revan.
Bugh..
"Lo kenapa sih bang? Datang-datang langsung marah". Hardik Dira.
Dira menendang kaki Revan melangkah membantu Vino berdiri.
"Lo nggak apa-apa kan?". Tanya Dira penuh dengan raut khawatir.
"Nggak apa-apa sayang,sekarang lo masuk yah.". Balas Vino tersenyum lalu mengusap puncuk kepala Dira sayang.
"Nggak mau. Nanti abang gue nyakitin lo". Bantah Dira.
"Nggak bakalan,nurut yah! Nanti malam gue bawain minuman kesukaan lo". Bujuk Vino dibalas anggukan Dira.
Setelah kepergian Dira,aura sekitar mereka berubah mencekam.
"Apa maksud lo suruh gue jauhin Dira? Lo emang abangnya tapi lo NGGAK BERHAK URUSIN PILIHANNYA". Sahut Vino menekan setiap kata diakhir kalimatnya.
"Gue berhak! Gue abangnya mau yang terbaik untuk adiknya. Gue nggak mau adek gue salah pilih orang". Ujar Revan dengan nada tegas.
"Jauhin Dira atau lo nggak bakalan lihat dia untuk selamanya". Tambah Revan menekan semua kata.
"Sorry gue nggak bisa,Dira nyawa gue. Raga nggak bisa hidup tanpa nyawa.". Sahut Vino.
Deg.
"Itu kan yang lo bilang ke gue dulu. Dan sekarang gue yang bilang kayak gitu. Karena sekarang Dira nyawa gue.". Sambung Vino.
"Dira nggak bakalan baik-baik aja kalau sama lo,lo itu bahaya!". Hardik Revan.
"Bahaya? Bahkan gue rela nyawa gue sabagai taruhannya kalau terjadi apa-apa sama Dira". Ujar Vino lalu melangkah mendekati motornya meninggalkan Revan yang mencerna setiap kata-kata Vino.
"Nggak salah Dira jatuhin pilihannya ke lo". Ujar seorang pemuda dibalik pohon.
Tok..Tok..Tok..
"Buka pintunya". Perintah Revan didepan pintu Dira.
"Nggak! Abang jahat". Balas Dira.
"Lo mau tau alasannya gue suruh lo jauhin Vino?". Tanya Revan setengah berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAFANO [ END ]
Teen Fiction𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐲𝐚𝐡 𝐑𝐈𝐃𝐄𝐑𝐊𝐄𝐂𝐄 𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷! 𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴...