Terima Lamaran

593 32 15
                                    

PLAGIAT JAUH-JAUH!
KALAU MAU JADI PENULIS HEBAT MAKA, BERKARYALAH DENGAN HASIL PEMIKIRAN KALIAN SENDIRI.
JANGAN BERKARYA DENGAN HASIL PEMIKIRAN ORANG LAIN.

INGAT! TUHAN MAHA MELIHAT LAGI MAHA MENGETAHUI.

Typo Bertebaran!


Happy Reading RIDERKECE♡

Disekolah semua membicarakan tentang Vino dan Kania perihal tidak masuk sekolah.

"Udah bukan hoax sih ini, Kania dan Vino sama-sama nggak masuk. Kayaknya mereka benaran pacaran deh". Cibir Kesya.

"Yaudah sih biarin aja". Balas Rissa.

"Yah nggak bisa gitu dong, misi kita itu dekatin Vino dan menyakiti secara perlahan". Sanggah Kesya dengan suara kecil.

"Nggak usah bahas itu". Ujar Dira. Dibalas anggukan pasrah Kesya.

"Ada apaan, lo suruh kita ke markas pulang sekolah?". Bisik Syaqilla.

"Ada yang mau gue omongin. Nanti kalian juga bakaln tahu".

"Woi lo bertiga, Vino mana?. Kok nggak masuk?". Tanya Arga.

"Suka-suka dia lah, sekolah punya dia kok". Jawab Kennan.

"Gue nanya nya beneran cok". Kesal Arga.

"Izin". Jawab Zion dibalas anggukan Arga.

Langit menaikkan alisnya sebelah, harus sekali yah, Vino dan Kania tidak hadir diwaktu yang sama?.

Langit berjalan mendekati meja Dira. Saat ini kelasnya free class, namun kali ini mereka lebih memilih tidur dikelas sambil menyalakan AC tak lupa menutup pintu dan gorden agar tidur mereka bisa lebih enak.

Ada pula yang menonton film di Laptop layaknya bioskop. Berbeda dengan Langit yang lebih memilih mengganggu Dira dari pada tidur.

Dira menatap Langit seolah bertanya apa?.

"Pulang sekolah jalan yuk". Ajak Langit.

"Gue ada janji". Balas Dira acuh.

"Yaudah, malam aja deh". Usul Langit.

"Nggak!, gue sibuk".

"Diajak Vino aja mau, masa gue nggak?. Emang gue lebih jelek dari Vino?". Gerutu Langit.

"Emang!". Dibalas ketus oleh Kesya dan Syaqilla.

Langit mendengus mengusap dadanya sabar,Dira terkekeh pelan, bahkan sangat pelan.

"Pergi sana lo! Kayak nggak ada kerjaan aja lo". Ketus Kesya.

"Heh nenek lampir, gue kasih tau yah. Lo iri kan? Karena gue ngajak Dira doang bukan lo". Balas Langit.

Kennan tertawa, ternyata dia punya teman sekarang untuk membully Kesya.

Kennan mendekat kearah Langit, menepuk pundak Langit.

"Sabar ye, dia emang nenek Lampir hobbynya nyinyir mulu". Sindir Kennan.

"Apa lo bilang,Kendi bocor?".

ZAFANO [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang