𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷!
𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴𝙽𝙳𝙸𝚁𝙸.
𝙹𝙰𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙾𝚁𝙰𝙽𝙶 𝙻𝙰𝙸𝙽.𝙸𝙽𝙶𝙰𝚃! 𝚃𝚄𝙷𝙰𝙽 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙻𝙸𝙷𝙰𝚃 𝙻𝙰𝙶𝙸 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙶𝙴𝚃𝙰𝙷𝚄𝙸.
☆
𝚃𝚢𝚙𝚘 𝙱𝚎𝚛𝚝𝚎𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗!
●
○
𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚁𝙸𝙳𝙴𝚁𝙺𝙴𝙲𝙴♡
Tok...tok..tok
"Dira, bangun nak. Ada teman mu dibawah." Teriak Mauren.
"Dek, lo nggak boleh kayak gini dek. Arkan nggak bakalan tenang dialam sana kalau lo kayak gini." Timpal Revan.
"Dira sayang, papa bukannya nggak mau bawa kamu ketemu Arkan untuk terakhir kalinya. Tapi bundanya Arkan udah bawa dia entah kemana, papa dan mama nggak nemuin jejak mereka sayang. Papa minta maaf." Tutur Ferdi.
Belum ada sahutan dari dalam kamar. Sang pemilik kamar masih enggan bangun dari tidur nyenyak nya.
"Mama dan papa, turun duluan aja. Biar aku yang bangunin Dira." Sahut Revan.
"Yaudah, bujuk dia yah bang." Lirih Mauren.
"Pasti ma."
"Kita kebawah dulu yah, nggak enak sama teman Dira dibawah." Pamit Mauren.
Sepeninggal Orangtuanya. Revan terus mengetuk pintu kamar Dira.
"Woi dek, gila lu yah. Cogan kayak gue lo anggurin."
"Berisik! Apaan sih".
"Nah, putri tidur telah bangun. Noh dibawah ada Vino, ada urusan apa lo sama Vino. Sampai dia bisa kesini."
"Vino?." Beo Dira.
"Iyalah."
Oh, Dira ingat! Dia telah janjian bersama Vino disekolah tadi. Namun dia lupa karena masalah Arkan baginya lebih penting.
"Suruh pulang ajalah. Gue lagi mager ketemu psyco."
"Lo nggak boleh gini. kalau lo kayak gini, mama sama papa bisa curiga bahkan Vino sekalipun."
"Tapi bang! Sekarang ini lagi suasana berduka bang!."
"Udah saatnya lo buat dia rasain apa yang dirasain sama Arkan. Sakiti dia secara perlahan." Tegas Revan.
Gotchaa.
Revan benar! Sudah saatnya dia menjalankan misinya secara perlahan.
Tanpa pikir panjang, Dira kembali masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu kamarnya tanpa memperdulikan Revan yang mengumpatinya.
"Ye, dasar adek laknat luh." Umpat Revan.
10 menit kemudian
Dira turun untuk menemui Vino dibawah.
"Tuh, Dira nya udah turun. Tante sama om ke kamar dulu yah."
Setelah kepergian Mama dan Papa Dira. Dira duduk di sofa yang berhadapan dengan Vino.
Pikiran Dira dipenuhi pertanyaan. Bagaimana bisa.Vino mengetahui alamt rumahnya? Sedang ia lupa memberikannya karena saat pulang sudah dikejutkan oleh kabar mengenai Arkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZAFANO [ END ]
Teen Fiction𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐲𝐚𝐡 𝐑𝐈𝐃𝐄𝐑𝐊𝐄𝐂𝐄 𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷! 𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴...