Telat!

691 36 0
                                    

𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷!
𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴𝙽𝙳𝙸𝚁𝙸.
𝙹𝙰𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙾𝚁𝙰𝙽𝙶 𝙻𝙰𝙸𝙽.

𝙸𝙽𝙶𝙰𝚃! 𝚃𝚄𝙷𝙰𝙽 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙻𝙸𝙷𝙰𝚃 𝙻𝙰𝙶𝙸 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙶𝙴𝚃𝙰𝙷𝚄𝙸.

𝚃𝚢𝚙𝚘 𝙱𝚎𝚛𝚝𝚎𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗!


𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚁𝙸𝙳𝙴𝚁𝙺𝙴𝙲𝙴♡

Setelah kepergian Arkan keluar negeri bukannya membuat Dira membaik namun membuat Dira makin kacau. Sahabat-sahabatnya bahkan Revan sekalipun menatap iba Dira.

Dia tidak pernah bolos,karena Arkan tak suka hal itu namun Arkan sendiri?jangan tanya dia selalu saja bolos. Bahkan Vino dan teman-temannya pun bingung apa yang terjadi dengan Dira. Dia seperti mayat hidup namun kecantikannya tak berkurang sedikitpun.

"Dek,udahlah. Itu juga demi kebaikan Arkan dek". Tutur Revan frustasi. Bagaimana tidak? Semenjak kepergian Arkan keluar negeri Dira mengurung diri didalam kamar tanpa mau keluar kecuali makan dan sekolah itupun jika dia lapar saja selebihnya dia habiskan dalam kamar.

"Dir,percaya deh. Arkan akan baik-baik aja". Timpal Rissa.

"Kalian nggak bakalan ngerti posisi gue"

"Kita ngerti Dir,kalau lo sayang sama Arkan nggak gini caranya. Dia bakal sedih lihat lo kayak gini nanti." balas Gio.

"Kalau lo gini,bakal gampang buat musuh ngincer lo." timpal Rangga.

"Mana Dira yang kita kenal. Lo tau kan Arkan nggak suka lo murung gini dir." titah Leon.

Namun tak ada sahutan dari Dira didalam kamar. Yah mereka sedang membujuk Dira untuk keluar kamar menjalankan hari-harinya seperti biasanya. Namun mereka hanya diabaikan oleh Dira.

"Kalian pergi aja. Gue butuh waktu sendiri."teriak Dira dari dalam kamar membuat sahabat-sahabatnya menghela napas lelah.

"Ini bahaya,musuh bisa aja manfaatin situasi ini. Ketua yang sebenarnya lagi diluar negeri,nggak tau dimana. Ketua sekarang malah frustasi gini." jelas Rangga.

"Bener kata lo ga,ini bahaya buat Relivator." balas Gio.

"Eh,gue pamit duluan yah. Ada yang perlu gue selesain." pamit Darren.

"Yoi. Hati-hati " seru mereka bersamaan.

"Kalau gitu,kita juga pamit Van. Udah malam" pamit Rangga dan diangguki semuanya.

Pagi harinya Dira tetap kesekolah namun membawa mobil sportnya sendiri. Namun saat perjalanan mobilnya mati di tengah jalan.

"Anjirr,mobil gue kenapa sih?." umpat Dira sambil menendang ban mobil miliknya.

Seketika memori kenangan Arkan bersamanya terputar. Arkan selalu ada saat Dira butuh bantuan entah Arkan sengaja mengikutinya atau entahlah Dira tak tau. Mungkin Arkan diciptakan untuk menjadi malaikat penolongnya.

ZAFANO [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang