𝚁𝚎𝚕𝚒𝚟𝚊𝚝𝚘𝚛

1.6K 64 4
                                    

𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷!
𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴𝙽𝙳𝙸𝚁𝙸.
𝙹𝙰𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙾𝚁𝙰𝙽𝙶 𝙻𝙰𝙸𝙽.

𝙸𝙽𝙶𝙰𝚃! 𝚃𝚄𝙷𝙰𝙽 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙻𝙸𝙷𝙰𝚃 𝙻𝙰𝙶𝙸 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙶𝙴𝚃𝙰𝙷𝚄𝙸.

𝚃𝚢𝚙𝚘 𝙱𝚎𝚛𝚝𝚎𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗!


𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚁𝙸𝙳𝙴𝚁𝙺𝙴𝙲𝙴♡

Pukulan Kedua Vino kini diarahkan pada Revan.
Dengan Sigap Gio membantu Revan berdiri.

"Gue udah peringatin kalian semua,kalau ini meja milik gue". Tegas Vino sambil menunjuk meja yang didepannya itu.

Seisi kantin seketika hening kala melihat Vino marah. Memang selama ini tak ada yang berani menduduki meja kantin paling pojok,karena meja itu terdapat lambang Malvori.

Yang artinya itu hak milik Vino,lebih tepatnya Malvori.

Kejadian itu tak luput dari penglihatan Dira. Bahkan kini sedang menahan amarah yang kapan saja bisa berkoar.

Bagaimana dia bisa santai,sahabat bahkan Kakaknya dipukul secara tiba-tiba. Dan itu sama sama mempermalukan mereka,Dira tak terima itu.

"Santai aja dong! Nggak usah main kasar". Cibir Leon yang kini membantu Rangga berdiri.

"Lah,lo semua yang cari masalah duluan. Sorry nih,kita udah bicara baik-baik. Tapi lo semua kayaknya nggak punya kuping". Balas Kennan.

Revan melangkah mendekati Vino,sebelumnya Gio sudah menahannya namun,Revan tetaplah Revan. Tenaganya lebih besar dibanding Gio.

Sedangkan Dira sudah tau apa yang akan terjadi setelahnya. Dia hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar.

"Bangsat! Lo kira gue bakalan diam aja? Nggak!". Bentak Revan.

Bugh..

Bugh..

Seisi kantin yang semula hening kembali heboh dengan pertengkaran keduanya.

"Stop!". Teriak Dira melangkah mendekati keduanya.

Bagai remote control. Seketika keduanya menghentikan aksi mereka,beralih menatap Dira yang melangkah mendekati keduanya.

"Tempat lo,Kan? Ambil! Masih banyak tempat lain. Kayak anak kecil aja rebutan tempat,Cih". Setelah mengucapkan itu Dira melangkah keluar kantin diikuti yang lainnya tanpa makan terlebih dahulu

"Kamu nggak apa-apa kan?". Tanya Keisya pada Rangga.

"Nggak,aku baik-baik aja". Jawab Rangga.

"Dengerin gue,gue mau kasih tau sesuatu yang sangat penting. Terutama buat Dira". Sahut Revan.

"Serius banget". Ujar syaqilla.

"Iya,karena ini menyangkut misi kita". Kali ini bukan Revan yang menjawab melainkan Darren.

"Apaan tuh?". Tanya Keisya kepo.

"Meja yang tadi kita tempatin itu milik Malvori". Timpal Rangga.

ZAFANO [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang