ZAFANO [ END ]

Bendera Perang

𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷!
𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴𝙽𝙳𝙸𝚁𝙸.
𝙹𝙰𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙾𝚁𝙰𝙽𝙶 𝙻𝙰𝙸𝙽.

𝙸𝙽𝙶𝙰𝚃! 𝚃𝚄𝙷𝙰𝙽 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙻𝙸𝙷𝙰𝚃 𝙻𝙰𝙶𝙸 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙶𝙴𝚃𝙰𝙷𝚄𝙸.
☆
𝚃𝚢𝚙𝚘 𝙱𝚎𝚛𝚝𝚎𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗!
●
○
𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚁𝙸𝙳𝙴𝚁𝙺𝙴𝙲𝙴♡

"Pilih Dira atau Angle? " Pertanyaan lolos dari mulut Zion seketika membuat Vino bungkam.

"Antar gue ke UKS sekalian panggil Alfan." Sahut Vino mengalihkan pembicaraan.

"Langsung kerumah sakit aja elah." Sanggah Kennan.

"Gue nggak apa-apa." Tegas Vino

"Batu lo." Sarkas Zion.

Mau tak mau mereka mengantar Vino ke UKS bukan ke Rumah sakit.

"Bagaimana fan kondisinya?." Tanya Zion.

"Tidak terlalu dalam bekas tusukannya tapi harus segera dibawa kerumah sakit untuk penanganan lebih lanjut." Jelas Dokter Alfan.

"Gue nggak apa-apa kali fan." Sanggah Vino.

Kalian tidak lupakan dengan Alfan? Sang Dokter yang menangani Arkan dan hampir di pukul Oleh Dira. Dia adalah sepupu dari Sang Leader Malvori. dr.Alfan Zain Devandez.

"Lo batu Vin,gue laporin bunda Raina lo yah." Ancam Alfan.

"Nah lo bos." Kekeh Kennan melihat Vino yang diancam oleh Alfan.

"Gue bilang nggak,yah enggak!." Murka Vino.

"Yaudah sih nggak usah nyolot." Pasrah Dokter Alfan.

"Udah-udah ngapain pada berantem sih." Lerai Zion.

Disisi lain Dira merasa bersalah pada Vino. Bagaimana tidak? nyawanya diselamatkan oleh Vino,sedangkan Dia? malah kabur meninggalkan Vino.

"Lo nggak apa-apa kan?." Tanya Revan khawatir karena dia menyaksikan sendiri kalau Dafa hampir menusuk Dira.

"Lo kenapa jadi pendiam semenjak kejadian tadi?." Timpal Rangga.

"Gue tau pasti lo merasa bersalahkan sama Vino?." Tebak Gio.

"Hm." gumam Dira.

"Elah,itu belum seberapa sama yang dirasain Arkan. Hitung-hitung pemanasan." Gerutu Darren yang sedari tadi hanya menyimak.

"Bener juga sih kata Darren. Itu belum ada apa-apanya dibanding yang dialamin Arkan." Timpal Revan.

"Gue harap lo bisa buat misi kita complete bukan failed." Tegas Rangga.

"Maksud lo apa ga? Lo gak percaya sama gue?." Ketus Dira.