𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷!
𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴𝙽𝙳𝙸𝚁𝙸.
𝙹𝙰𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙾𝚁𝙰𝙽𝙶 𝙻𝙰𝙸𝙽.𝙸𝙽𝙶𝙰𝚃! 𝚃𝚄𝙷𝙰𝙽 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙻𝙸𝙷𝙰𝚃 𝙻𝙰𝙶𝙸 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙶𝙴𝚃𝙰𝙷𝚄𝙸.
☆
𝚃𝚢𝚙𝚘 𝙱𝚎𝚛𝚝𝚎𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗!
●
○
𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚁𝙸𝙳𝙴𝚁𝙺𝙴𝙲𝙴♡Diperjalanan pulang tidak ada sedikit pun yang mau membuka percakapan duluan, mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
Dira turun dari motor dan tidak lupa membuka helm yang dibawa Vino tadi untuknya.
"Ngapain lo masih disini!, pulang sana!." Ketus Dira melihat Vino yang tak sedikitpun ada tanda-tanda akan pulang setelah Dira turun.
"Masuk gih!, gue bakalan pulang kalau lo udah sampai dalam dengan selamat."
Blush..
Dira merasakan kalau pipinya merah saat ini. Namun dia kembalikan raut wajahnya seperti semula, Datar!.
Mengapa laki-laki didepannya ini selalu mengeluarkan kata-kata yang membuat jantungnya berdebar lebih kencang.
"Eh apaan sih anjir?! Ingat dir, dia itu pembunuh Arkan. Lo nggak boleh baper cuman sama kata-kata doang. Ingat misi lo!" Batin Dira.
"Lebay lo! Pulang sana, atau gue lempar lo pake sepatu gue. Mau?." Ketus Dira lalu meninggalkan Vino yang tersenyum tipis melihat tingkah Dira yang selalu berubah-ubah.
"Woi, lo ada kelupaan nih." Teriak Vino. Dira yang mendengar teriakan Vino pun mau tidak mau harus berbalik.
Dira tak mengeluarkan suara namun alisnya terangkat sebelah yang menandakan bahwa dia sedang bertanya. Apa?.
"Bayaran gue mana? Lo kata gratis? Enak aja. Buang air aja bayar yakali lo di keliling kota gratis."
Dira berbalik melangkah mendekati Vino dengan wajah yang sudah tidak bersahabat.
"Apaan bayaran? Orang lo yang ngajak gue jalan sebagai permintaan maaf. Masa lo minta bayaran? Tau gitu nggak gue maafin aja sekalian. Sekalian masuk Neraka lo." ketus Dira. Lalu meninggalkan Vino yang tersenyum puas.
Bagi Vino, muka datar Dira tidak menakutkan sama sekali, melainkan sangat lucu dan dia sangat gemas akan tingkah Dira seperti itu.
"Eh, ini beneran woi. Lo ketinggalan sesuatu nih." Teriak Vino sekali lagi namun
"Sekali lagi lo bohong, gue pastiin lo nggak pulang dengan selamat dari sini.". Dira mendekati Vino namun yang berbeda saat ini adalah sepatunya sebelah bukan lagi di kakinya namun berpindah ketangannya.
Vino yang merasakan bahaya sedang mengancamnya pun ikut mengambil ancang-ancang dengan menyalakan mesin motornya yang sedari tadi mati.
"Jejak kaki lo ketinggalannnnnnn. Masuk sonooo entar dibawa lari sama mas pocong soalnya mba kuntinya lagi ngetripppp." Teriak Vino disertai tawa dan motor yang dikendarainya pun sdh jauh dari pandangan Dira.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAFANO [ END ]
Genç Kurgu𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐲𝐚𝐡 𝐑𝐈𝐃𝐄𝐑𝐊𝐄𝐂𝐄 𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷! 𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴...