𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷!
𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴𝙽𝙳𝙸𝚁𝙸.
𝙹𝙰𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙾𝚁𝙰𝙽𝙶 𝙻𝙰𝙸𝙽.𝙸𝙽𝙶𝙰𝚃! 𝚃𝚄𝙷𝙰𝙽 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙻𝙸𝙷𝙰𝚃 𝙻𝙰𝙶𝙸 𝙼𝙰𝙷𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙶𝙴𝚃𝙰𝙷𝚄𝙸.
☆
𝚃𝚢𝚙𝚘 𝙱𝚎𝚛𝚝𝚎𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗!
●
○
𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚁𝙸𝙳𝙴𝚁𝙺𝙴𝙲𝙴♡Pagi ini,Langit begitu cerah. Bahkan cahaya mentari sudah bersinar terang menembus kaca jendela milik seorang gadis berparas cantik yang masih setia dibawah selimutnya.
Tak sedikitpun dia merasa terusik dengan cahaya mentari pagi ini.
Namun,hal itu tak berlangsung lama. Gadis cantik itu mulai terusik dengan suara yang berasal dari luar.
Awalnya hanya sebuah ketukan,namun lama-lama berubah menjadi gebrakan.
Tak mendapat respon dari sang pemilik kamar,sang pelaku masuk tanpa permisi dan langsung duduk dipinggiran kasur.
"Dek,kebo banget sih tidurnya. Bangun! Lo kata ini masih malam.". Ujar Revan sambil menjepit hidung adiknya itu.
Yaps,Dia Revando Alga Fandarez. Putra dari keluarga Fandarez. Kakak dari Dira.
"Apaan sih bang? Lo mau gue mati sekarang yah?" Ucap Dira sambil memukul tangan Revan.
"Mati juga nggak apa-apa". Setelah mengatakan itu Revan se segera mungkin meninggalkan kamar Dira sebelum ada benda yang melayang kepadanya.
"Emang nggak ada akhlaq lo bang!.". Dira mendengus mendengarkan ucapan abangnya,emangnya Revan tega membunuh adik tersayangnya.
Seorang gadis cantik tengah berdiri didepan kaca besar dikamarnya. Memperhatikan dirinya menggunakan seragam sekolah barunya.
Rambut panjang dan lurus itu dibiarkan tergerai,sedikit polesan bedak dan sedikit liptink yang menambah kesan natural diwajahnya. Tak lupa baju yang sangat pas ditubuh idealnya,tak lupa rok yang sedikit sudah diubahnya.
"Tunggu gue,hari ini bakal jadi awal menuju kehancuran lo". Gumam Dira.
Dira tersenyum smrik didepan cermin,lalu mengambil tasnya dan meninggalkan kamarnya.
"Pagi Ma,Pa". Sambil mencium kedua pipi orang tua nya dan langsung duduk di samping Revan.
"Pagi sayang"ujar kedua orang tua nya.
"Woi dek,masa gue nggak disapa sih". Sambil menatap sinis adiknya yg tak menyapa nya.
"Penting?". Tanya Dira sambil memakan roti dipiringnya
"Adek laknat lo dir". Ujar Revan sambil menatap sinis adiknya.
"Bomat, nggak peduli". Sambil meminum susu digelas hingga tandas.
"Kenapa kalian harus sekolah disekolah orang lain,kalau kalian aja punya sekolah?". Suara Ferdi mengintruksi kedua anaknya.
"Balas dendam". Gumam Dira. Dibalas tendangan dikaki Dira oleh Revan.
"Nggak kok,Pah. Kita mau cari pengalaman baru.". Jawab Revan.
"Ma,Pa Revan dan Dira berangkat yah,keburu telat". Sambung Revan sambil berlalu melewati Dira.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAFANO [ END ]
Dla nastolatków𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐲𝐚𝐡 𝐑𝐈𝐃𝐄𝐑𝐊𝐄𝐂𝐄 𝙿𝙻𝙰𝙶𝙸𝙰𝚃 𝙹𝙰𝚄𝙷-𝙹𝙰𝚄𝙷! 𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝙼𝙰𝚄 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙿𝙴𝙽𝚄𝙻𝙸𝚂 𝙷𝙴𝙱𝙰𝚃 𝙼𝙰𝙺𝙰, 𝙱𝙴𝚁𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙳𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙷𝙰𝚂𝙸𝙻 𝙿𝙴𝙼𝙸𝙺𝙸𝚁𝙰𝙽 𝙺𝙰𝙻𝙸𝙰𝙽 𝚂𝙴...