Chapter 48

6.8K 644 317
                                    

Bodyguard Wang Yibo setengah menarik pemuda itu untuk menjauh dari kerumunan setelah hampir saja berkelahi dengan beberapa orang yang menurutnya bertanggungjawab atas kejadian tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bodyguard Wang Yibo setengah menarik pemuda itu untuk menjauh dari kerumunan setelah hampir saja berkelahi dengan beberapa orang yang menurutnya bertanggungjawab atas kejadian tadi. Wang Yibo sangat marah, benar-benar marah hingga bodyguardnya saja kaget karena itu adalah pertama kali mereka melihat Wang Yibo bersikap seperti itu. Tetapi apa yang dia lakukan adalah wajar. Ketika dia seharusnya masih bisa bertanding, bahkan mungkin bisa untuk menang. Tetapi karena kesalahan pembalap lain, Wang Yibo harus jatuh dan terlempar keluar dari sirkuit hingga tidak bisa melanjutkan pertandingan. Siapa pun tidak mungkin tidak marah jika mengalami hal yang sama.

"Yibo, tahan dirimu," ujar bodyguardnya.

Mereka sudah berada di dalam ruangan dan pemuda itu melepas helm dan melemparnya begitu saja. Dia tidak mengatakan apa pun namun wajahnya terlihat memerah karena amarah hingga dia mungkin bisa meninju siapa saja sekarang.

Asisten yang panik langsung menyodorkan minuman dan menyuruh pemuda itu melepas seragam dan menggantinya. Petuga medis masuk dan memeriksa kondisi pemuda itu, apakah ada cedera yang parah atau tidak. Untunglah tidak ada cacat apalagi cedera yang parah. Seragam balapanya melindungi setiap inci dari tubuh pemuda itu dengan baik. Namun hanya ada sedikit memar di sekitar lutut karena tetap saja dia terbanting sangat keras.

Wang Yibo mengganti baju dengan kaos putih biasa, juga celana hitam panjang setelah dokter membersihkan memar di lututnya. Pemuda itu duduk di kursi dengan wajah frustasi. Bahkan dalam mimpi dia tidak pernah membayangkan akan mengalami kejadian yang begitu parah seperti ini. Dia sudah menunggu satu tahun untuk bisa berada di arena balap dan sekarang dia malah duduk di dalam ruangan. Duduk seperti orang bodoh yang terjatuh dari motor di tengah pertandingan penting. Sangat memalukan. Kalau tadi orang-orang tidak menahannya, dia pasti sudah benar-benar memukul siapa pun yang bertanggungjawab atas ini.

Manager pemuda itu menelpon sebentar untuk memastikan bahwa pemuda itu baik-baik saja.

"Apa kau butuh sesuatu?" asistennya bertanya.

Wang Yibo mengibaskan tangan. Pemuda itu kemudian meminta ponselnya kembali. Dia merasa seperti pecundang bodoh begitu melihat ada lebih dari tiga panggilan tidak terjawab dari Xiao Zhan. Pria itu pasti sangat panik sekarang. Dan Wang Yibo tidak ingin membuatnya semakin panik dengan menjawab telepon itu karena perasaannya sendiri masih kacau.

"Xiao laoshi terus menelpon sejak tadi...."

Perempuan itu belum menyelesaikan kata-katanya karena ponselnya berbunyi. Dia kaget saat melihat nama Xiao Zhan muncul di sana.

Wang Yibo berujar penuh putus asa, "Beritahu...aku akan menelpon sendiri nanti."

"Dia sepertinya sangat khawatir. Kenapa tidak berbicara dengannya sebentar saja."

Pemuda itu menggeleng. Bagaimana bisa menghadapi Xiao Zhan di saat seperti ini. Tidak bisa. Wang Yibo takut hanya dengan mendengar suaranya saja, dirinya atau pria itu akan menangis.

Things Only We KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang