Chapter 75

4.1K 384 170
                                    


Catatan: Tadinya gamau update hari ini, tapi karena mood lagi bagus, so happy reading. Ff sekarang udh bisa dibeli via ovo dan gopay juga. Thank you.

At least leave some comment or vote kalo seringnya nagih, kalo silent rider doang, gak berhak nagih, jadi tunggu aja. 

Musim panas yang terik seperti biasa telah dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Musim panas yang terik seperti biasa telah dimulai. Asisten Wang Yibo berjalan dengan cepat untuk membawakan kopi starbucks dingin untuk pemuda itu. Begitu menerima, Wang Yibo meminum kopi yang terasa segar itu dengan lega dan hampir menghabiskan dalam sekali teguk.

Sekarang sudah memasuki musim panas, jadi dia merasa lebih cepat haus dan tidak ingin meminum air putih atau air hangat seperti biasa.

"Berikan kipasnya sebentar," ujar Wang Yibo cepat.

Tangan kanannya memegang kopi dan tangan kiri memegang mini fan berwarna putih.

Pemuda itu berujar, "Untunglah Zhan-ge sudah selesai syuting sebelum musim panas. Dia bisa mati karena kembung, bukan panas. Kipas kecil yang kubelikan 4 tahun lalu hampir rusak dan tidak mau diganti."

Asistennya yang duduk menemani menyahut, "Oh, kipas hitam itu? Itu masih sama dengan yang dia pakai sepanjang tahun-tahun kemarin?"

Wang Yibo mengangguk, "Aku bilang akan membelikannya yang baru. Tetapi dia bilang tidak mau dan akan memakainya sampai benar-benar tidak bisa berfungsi lagi."

Kening perempuan itu mengerut, "Kenapa?"

Pemuda itu hanya mengangkat bahu.

Waktu istirahat karena pergantian adegan telah selesai. Wang Yibo melanjutkan syuting sambil sesekali harus menahan batuk. Dia mulai batuk lagi seperti musim panas tahun lalu ketika jadwalnya benar-benar padat. Seperti yang Xiao Zhan selalu khawatirkan karenanya pria itu sebenarnya telah melarang untuk menerima terlalu banyak pekerjaan.

Ditambah lagi, dalam dua minggu kemudian, syuting untuk Street Dance akan dimulai. Jadi dia harus bolak-balik lagi antara Hangzhou dan Shanghai. Batuknya mungkin akan lebih parah lagi.

"Yibo, makan permen dulu sebentar."

Asistennya menyodorkan permen khusus tenggorokan ryukakusan yang sama yang beberapa kali Xiao Zhan siapkan untuknya setiap kali batuk pemuda itu kambuh. Wang Yibo segera mengunyah permen tersebut sebelum take berikutnya sebentar lagi.

Setelah semua syuting selesai dan mereka bersiap kembali ke hotel. Asistennya bertanya, "Kau ingin makan malam apa?"

Pemuda itu membuka ponsel untuk mencari sebuah foto, lalu menunjukan pada perempuan itu. "Seperti yang Zhan-ge makan," ujarnya.

Wang Yibo dan Xiao Zhan sudah janjian untuk makan malam bersama sambil melakukan panggilan video setelah pemuda itu kembali ke hotel.

"Zhan-ge susah dibujuk untuk makan lagi sekarang," keluh Wang Yibo sambil memasukkan kembali ponselnya ke saku. Asistennya menyahut tanpa menoleh karena harus memperhatikan restaurant yang menjual makanan yang pemuda itu inginkan. "Sering seperti itu, bukan?"

Things Only We KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang