Chapter 65

5.2K 540 244
                                    

Wang Yibo baru kembali ke Shanghai setelah 3 hari berada di Henan untuk menjadi relawan banjir di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wang Yibo baru kembali ke Shanghai setelah 3 hari berada di Henan untuk menjadi relawan banjir di sana. Xiao Zhan sempat marah karena pria itu mengira dia hanya akan tinggal satu hari. Dia marah karena cemas dan Wang Yibo memahami itu.

Jadi sekarang, Xiao Zhan menggunakan waktu kosong yang seharusnya dia gunakan untuk istirahat dan berangkat dari Hengdian menuju Shanghai. Pria itu ingin bertemu dan melihat keadaan Wang Yibo bagaimana pun. Lagi pula jarak Hengdian ke Shanghai tidak lebih dari empat jam menggunakan mobil.

Xiao Zhan paham Wang Yibo hanya ingin membantu tempat di mana dia lahir. Tetapi, tetap saja hal itu membuatnya cemas karena keadaan di sana benar-benar parah saat itu. Wang Yibo juga tidak bisa terus membantu karena pemuda itu harus kembali bekerja.

"Aku bukan melarangmu menjadi relawan. Aku juga akan melakukannya kalau bisa," ujar Xiao Zhan begitu Wang Yibo keluar dari kamar mandi. Pemuda itu sampai di hotel satu jam yang lalu dan langsung mandi untuk sedikit mengusir rasa lelah dan kantuk.

Sekarang, Shanghai saja masih sering turun hujan.

"Aku sudah kembali sekarang, kan?" ujar pemuda itu dan duduk di sebelah Xiao Zhan yang menunggu di tempat tidur.

Pria itu menarik kaki Wang Yibo dan menaruhnya di atas paha. Memberinya pijatan. Wang Yibo tersenyum. Itu bukan pertama kali Xiao Zhan melakukan hal itu, dan dia masih sangat suka melihatnya.

"Lihat kakimu, ada beberapa goresan."

"Bukan luka, hanya goresan kecil yang bahkan tidak memiliki warna."

Xiao Zhan mengangkat wajah dan menatap pemuda itu, "Kau tidak lihat aku sedang serius sekarang?"

Wang Yibo langsung mengatupkan bibirnya yang tadi tersenyum. Dia mengangguk, "Maaf."

"Berbaring, aku akan memijat kakimu sampai kau tertidur," perintah Xiao Zhan tegas.

Pemuda itu menurut dan berbaring dengan nyaman. Akhirnya bisa tidur di atas kasur yang empuk dan hangat.

"Ge, kau akan bersamaku sampai besok, kan?" tanya pemuda itu. Matanya sudah mulai mengantuk karena pijatan di kakinya terasa enak dan badannya yang memang lelah.

Xiao Zhan melihat jam di kamar itu sudah menunjukan hampir pukul sepuluh malam. Dia datang ke Shanghai setelah menyelesaikan adegannya lebih cepat sore tadi.

"Tidak bisa. Aku harus syuting pagi besok."

Dia memijat kaki Wang Yibo, juga bahu pemuda itu selama tiga puluh menit dan berhenti. Pria itu turun dari tempat tidur dan mengeluarkan dua botol besar obat yang dikirim oleh Huang Gu padanya pagi tadi. Obat yang laki-laki itu janjikan. Dua botol untuk satu bulan.

Dia menuangkan obat itu ke cangkir dan menyuruh Wang Yibo meminumnya.

"Besok kau syuting?" tanyanya.

Things Only We KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang