Chapter 36

9.9K 806 295
                                    

Wang Yibo baru saja selesai membayar dan menerima buket bunga ketika ponselnya berbunyi kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wang Yibo baru saja selesai membayar dan menerima buket bunga ketika ponselnya berbunyi kembali. Sebuah pesan baru yang sama dari Xiao Zhan sejak beberapa menit lalu.

[Lao Wang, kenapa belum sampai juga?]

Pemuda itu tersenyum lalu menghela nafas. Dia membalas pesan itu sambil berhati-hati supaya bunga di tangannya tidak berantakan.

[Sebentar lagi Ge]

Pemuda itu menyelesaikan syuting pukul sembilan malam tadi. Setelah itu dia kembali ke hotel bersama bodyguard serta asisten. Xiao Zhan sedang berada di Shanghai hingga malam berikutnya, juga dengannya. Mereka sudah mengatur jadwal untuk bisa bertemu di kota ini setelah sekian lama. Kebetulan yang sangat bagus mereka bisa berada di Shanghai di hari valentine jadi keduanya bisa menghabiskan waktu setelah beberapa kali melewatkan hari yang penting tanpa bertemu satu sama lain.

Wang Yibo tidak langsung berangkat karena dia melakukan syuting sejak siang tadi, jadi pemuda butuh waktu untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Xiao Zhan tiba di Shanghai lebih awal, kemarin malam. Pria itu telah menyelesaikan syutingnya di sini tetapi karena harus bertemu Wang Yibo, dia dengan senang hati menginap lebih lama sebelum terbang ke kota lain besok lusa. Awalnya mereka berencana untuk bertemu di hotel Wang Yibo, tetapi karena Xiao Zhan datang lebih awal, mereka pikir bertemu di hotel pria itu akan lebih aman.

Pemuda itu sampai di hotel yang telah diberitahukan Xiao Zhan sebelumnya sekitar 20 menit kemudian. Dia memeriksa tas Nike putihnya sebelum turun, memastikan kalau hadiah yang telah dia belikan untuk Xiao Zhan tidak tertinggal di hotel. Wang Yibo selalu merasa lelah setiap kali selesai syuting, sangat wajar. Namun tidak peduli berapa kali pemuda itu memikirkan hal ini, dia tetap merasa heran setiap kali akan bertemu Xiao Zhan selalu membuatnya merasa jauh lebih baik. Lelah dan bosan yang dia rasakan sejak pagi tadi pergi entah kemana. Sepenting itulah keberadaan Xiao Zhan untuknya. Wang Yibo sangat mencintai pria itu hingga dia tidak pernah bisa membayangkan untuk bisa bertahan hidup tanpanya.

Tangannya berhenti sebelum sempat mengetuk pintu, pemuda itu teringat kalau dia baru saja memotong rambut. Perasaanya tidak enak, Xiao Zhan pasti akan mengejeknya. Ponselnya tiba-tiba berbunyi, panggilan masuk dari Xiao Zhan. Pemuda itu langsung menjawab.

"Kau sudah di depan?"

Kening Wang Yibo mengerut namun bibirnya tersenyum. Dia memikirkan bagaimana pria itu bisa tahu, itu sangat luar biasa. Lalu dia hendak menjawab ketika pintu akhirnya dibuka. Xiao Zhan berdiri di depannya dengan ponsel masih menempel di telingat tetapi segera diturunkan setelah melihat Wang Yibo. Dia memakai kemeja putih yang kebesaran dan celana hitam pendek dengan rambut yang terlihat masih sedikit basah. Penampilan Xiao Zhan yang selalu Wang Yibo sukai ketika mereka hanya berdua adalah pria itu memakai baju putih,. Xiao Zhan mengetahui itu jadi dia melakukannya dengan sengaja untuk menggodanya sekarang.

Pria itu tersenyum sangat lebar. Dia berseru dengan suara yang membuat Wang Yibo seperti hidup kembali, "Lao Wang!"

Pemuda itu langsung berjalan masuk sambil membuka masker dan mencoba menahan diri untuk tidak langsung menyerang Xiao Zhan. Dia tersenyum sangat lebar, "Ge." Dan Xiao Zhan memeluknya tepat saat itu juga. Wang Yibo harus menahan tangan kanannya tetep terbuka agar bunga yang dia bawa tidak rusak. Sementara tangan kiri memeluk pinggang pria itu.

Things Only We KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang