Chapter 61

7.4K 670 605
                                    

Catatan: Akhirnya bisa lanjutin towk setelah sebulan lebih fokus namatin LNFIL biar fokusku gak kebagi terus2an. Kanget banget nulis kebucinan mereka, huhuhu. Awas aja masih ada yang jadi silent reader. Giliran gue update lama baru muncul, cuma buat nagih doang lagi, tch!

 Giliran gue update lama baru muncul, cuma buat nagih doang lagi, tch!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Zhan menatap pastry di hadapannya penuh kebencian. Dia mencintai makanan itu. Tetapi pagi ini dia sangat membenci bahkan hanya dengan melihatnya. Xiao Zhan sudah memakan empat potong, dan merasa kenyang. Dia dia bisa menghabiskan enam potong lainnya.

"Makan satu potong lagi. Setelah itu, habiskan wonton ini," ujar Wang Yibo serius.

Pria itu menoleh dan menggeleng dengan wajah memelas.

Wang Yibo mengancam, "Kalau tidak habis, kita tidak akan ke mana-mana hari ini."

Pemuda itu lalu memakan bagiannya. Itu adalah pastry ukuran kecil. Xiao Zhan biasanya bisa menghabiskan hingga lima potong. Jadi wajah memelas pria itu tidak berpengaruh padanya.

Mereka baru keluar dari hotel di sore hari. Tidak tahu harus pergi ke mana karena tidak aman untuk pergi terlalu jauh juga. Akhirnya, mereka mendatangi sebuah mall terdekat. Keduanya memakai topi bucket hitam dan masker.

Wang Yibo berjalan di belakang Xiao Zhan. Sengaja untuk tidak berjalan berdampingan untuk menghindari perhatian orang-orang. Pemuda itu lalu melihat Xiao Zhan berbelok dan masuk ke toko Gucci. Dia langsung menghela nafas. Kalau Xiao Zhan sudah masuk ke toko itu. Tidak mungkin pria itu hanya akan masuk, melihat, lalu keluar.

Xiao Zhan menoleh pada Wang Yibo. Pemuda itu paham lalu menghampiri dan berdiri di sebelahnya.

"Ini bagus, kan?" tanyanya pelan dan serius.

Wang Yibo melihat tas kecil yang dipegang Xiao Zhan, "Ya."

Pria itu memegang satu tas lain lagi, "Yang ini?"

"Bagus juga."

Kening Xiao Zhan mengerut dan dia menoleh pada pemuda itu, "Kenapa semuanya bagus?"

"Memang semuanya bagus, Ge."

Xiao Zhan melihat kembali tas di tangan kanan dan kirinya. Sedang mempertimbangkan mana yang harus dia beli.

"Tidak, aku cari yang lain saja," ujar pria itu sambil menaruh kembali tas tersebut.

Wang Yibo tidak begitu sering menemani pria itu belanja. Karena mereka juga jarang bertemu. Jika ingin membelikan sesuatu pun, mereka sering membeli tanpa bertanya satu sama lain. Tetapi meski jarang menemani Xiao Zhan belanja, Wang Yibo tahu bagaimana melelahkannya harus terus ditanya dan jawaban yang dia berikan berakhir tidak didengarkan.

"Lalu apa gunanya bertanya?" gumam pemuda itu sambil mengikuti Xiao Zhan ke rak lainnnya. Tetapi karena pria itu memilih terlalu lama, dia akhirnya memilih duduk menunggu sambil memperhatikannya. Wang Yibo tersenyum kecil dibalik maskernya.

Things Only We KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang