Chapter 15

13.1K 836 349
                                    

"Anak ini marah hanya karena adegan ciuman di film, menakutkan tapi menggemaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Anak ini marah hanya karena adegan ciuman di film, menakutkan tapi menggemaskan."

Xiao Zhan tersenyum sambil menggelengkan kepala dan mengikuti pemuda itu masuk ke dalam mobil. Dia tidak melihat siapapun di dalam, manager atau asisten Wang Yibo.

"Kau tidak benar-benar marah kan? Itu hanya adegan di film" ujar Xiao Zhan setelah duduk di sebelah pemuda itu. Wang Yibo membuka topi dan menoleh tajam ke arahnya, "Ya, hanya adegan film, siapa juga yang peduli."

Xiao Zhan menahan tawa lalu menghela nafas.

"Bagus Lao Wang, kau semakin dewasa sekarang" puji Xiao Zhan sambil menepuk bahu pemuda itu yang kemudian dihentikan oleh pemiliknya. Wang Yibo menatapnya dengan wajah cemberut karena Xiao Zhan bukannya menyadari dia sedang kesal malah memujinya. Sebenarnya Xiao Zhan bukan tidak menyadari Wang Yibo yang kesal, dia sengaja berpura-pura supaya pemuda itu bisa menjadi semakin dewasa untuk menerima hal-hal seperti ini karena di masa depan tidak mungkin untuk menghindari adegan-adegan seperti itu selama mereka menjadi aktor. Xiao Zhan tidak berani membayangkan akan seperti apa reaksi Wang Yibo jika tahu bahkan menonton The Oath of Love ketika sudah tayang karena dalam drama itu Xiao Zhan melakukan banyak adegan ciuman. Jadi dia harus membuat Wang Yibo mulai terbiasa karena itu, kalau tidak pemuda itu akan terus bersikap kekanakan dan cemburu setiap saat.

"Lao Wang, Lao Wang! Tanganku sakit" seru Xiao Zhan kemudian ketika tangan Wang Yibo yang menahannya memegang semakin erat. Pemuda itu langsung melepas tangannya dan melihat pergelangan Xiao Zhan sedikit memerah.

"Apa aku salah?" tanya Wang Yibo begitu melepas tangan Xiao Zhan. Pria itu melihatnya kaget sambil memijat pergelangannya, tidak mengerti kenapa Wang Yibo tiba-tiba bertanya seperti itu dan wajahnya yang tadi terlihat kesal sudah berubah sedih, Xiao Zhan sepenuhnya duduk menghadap pemuda itu sekarang.

"Salah? Salah kenapa?" Xiao Zhan bertanya serius. Wang Yibo menatapnya dan berbicara, suaranya terdengar gugup.

"Aku sepertinya selalu bersikap kekanakan dan membuat Zhan-ge tidak nyaman karenanya. Tapi...aku tidak bermaksud seperti itu, hanya saja aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Zhan-ge mungkin tidak merasakan hal yang sama tapi aku selalu cemburu pada siapapun...yang dekat dengan Zhan-ge, tidak peduli apakah itu hanya di film atau tidak. Aku cemburu pada Lian Jian Li, aku juga cemburu pada Yan Mei, karena mereka pernah dicintai oleh Zhan-ge. Aku bahkan cemburu pada Li Qin yang bukan siapa-siapa, benar-benar kekanakan tetapi aku tidak tahu bagaimana caranya berhenti cemburu..."

"Wang Yibo" Xiao Zhan menyela sebelum pemuda itu menyelesaikan kalimatnya. Dia tidak bisa mendengar semua itu lebih lama kalau tidak dia akan menangis karena sekarang saja matanya sudah terasa panas. Xiao Zhan menangkup wajah Wang Yibo dan mendorongnya hingga punggung pemuda itu beradu dengan jok mobil sambil menaiki paha dan duduk di atasnya.

"Zhan-ge..." Wang Yibo belum menyelesaikan kata-katanya karena Xiao Zhan sudah menciumnya. Pemuda itu kaget sesaat dan langsung membalas dengan memeluk tubuh Xiao Zhan, menarik pria itu untuk semakin menempel padanya sementara nafas yang beradu di antara ciuman-ciuman itu memenuhi mobil yang sempit hingga terdengar sangat jelas derunya. Xiao Zhan yang duduk di atas pahanya dan memulai ciuman sangat tidak terpikirkan oleh Wang Yibo karena itu menandakan kalau pria itu juga sangat menginginkannya. Semakin dalam dan menunduk Xiao Zhan, semakin mendongak pula Wang Yibo untuk memberikan ciuman yang lebih panas hingga ingin sekali rasanya dia mendorong pria itu namun dia masih menyadari di mana mereka berada. Ketika keinginannya semakin menjadi dan dia butuh menyentuh tubuh Xiao Zhan, pemuda itu menyelipkan dua tangannya ke dalam baju Xiao Zhan untuk merasakan hangat tubuh yang sudah berubah menjadi panas ketika tangan Wang Yibo sampai pada lehernya, mencengkeram seolah mencekik pria itu.

Things Only We KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang