Chapter 44

7.9K 672 450
                                    

Xiao Zhan sudah kembali ke Beijing setelah berada di Shanghai menemani Wang Yibo selama dua hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Zhan sudah kembali ke Beijing setelah berada di Shanghai menemani Wang Yibo selama dua hari. Sekarang sudah pertengahan musim panas dan dia ada jadwal syuting drama besok. Itu adalah drama di mana dia hanya muncul dua episode sebagai salah satu orang yang terkena dampak pandemi beberapa bulan lalu. Drama resmi pertama yang hanya mengambil waktunya dua hari.

Dia sekarang sedang serius memikirkan apa yang harus dia berikan sebagai hadiah ulang tahun Wang Yibo, sebentar lagi agustus. Pemuda itu sudah punya semuanya, jadi setiap kali ada hari-hari penting yang harus dirayakan, dia selalu bingung harus memberikan apa.

Ponselnya tiba-tiba berbunyi ketika dia serius memikirkan itu sambil menikmati tontonan di televisi. Jam menunjukan pukul lima sore dan dia cukup kaget Wang Yibo tiba-tiba menelpon karena pemuda itu biasanya masih sibuk di jam-jam seperti itu. Xiao Zhan mengambil remote dan mengecilkan volume sebelum menjawab panggilan video tersebut.

"Lao Wang, ada apa?"

Wajah Wang Yibo terlihat sangat lelah di seberang sana. Pemuda itu sekarang sedang syuting drama, jadi sudah tidak berada di Shanghai. Dia mengusap wajahnya sebelum menjawab Xiao Zhan.

"Zhan-ge sedang apa?"

"Hanya menonton televisi. Kau terlihat lelah," ujar Xiao Zhan yang bisa melihat jelas wajah pemuda itu.

Wang Yibo tersenyum lembut.

"Ya, hanya sedikit lelah. Aku akan istirahat begitu kembali ke hotel."

Xiao Zhan tersenyum sedih. Jika saja dia bisa berada di sisi pemuda itu, dia pasti sudah memeluknya dan mengurus semua keperluannya.

"Kau tidak biasanya menelpon di jam-jam seperti ini. Ada apa?"

Pemuda itu terlihat ragu berbicara namun tetap mengatakannya kemudian.

"...Jika Zhan-ge tidak keberatan, ayah dan ibuku sedang berada di apartemen sekarang."

Mata Xiao Zhan melebar dan duduknya mendadak tegak. Beberapa hari lalu orangtua pemuda itu memang mengatakan kalau akan datang ke Beijing untuk sebuah acara. Mereka menolak dibantu oleh Xiao Zhan karena putra mereka sedang tidak berada di apartemen. Jadi pria itu tidak berani berharap terlalu banyak untuk bisa bertemu orangtua Wang Yibo.

"Kau tahu aku bukannya tidak ingin bertemu ayah dan ibumu..."

Wang Yibo menyela.

"Aku mengerti. Tidak apa-apa, Ge. Aku yang menyuruhmu. Ibuku tidak akan berbicara yang macam-macam. Aku hanya ingin mereka lebih mengenalmu."

Xiao Zhan menghela nafas. Wang Yibo menatapnya serius, terlihat benar-benar butuh Xiao Zhan untuk bertemu orangtuanya. Xiao Zhan merasa tidak enak karena tahu ibu pemuda itu masih tidak menyukainya. Tetapi memikirkan kembali kalau Wang Yibo dengan gagah dan berani telah datang menemui orangtuanya lebih dulu, pria itu berpikir kalau dia seharusnya melakukan hal yang sama bahkan lebih berani itu. Dia yang lebih dewasa jadi seharusnya tidak menjadi pengecut hanya karena ibu Wang Yibo tidak menyukainya. Mungkin jika perempuan paruh baya itu semakin mengenalnya, Xiao Zhan bisa meluluhkannya cepat atau lambat. Meski mungkin akan sesulit bagaimana Wang Yibo yang hingga saat ini belum mendapatkan restu dari ayahnya.

Things Only We KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang