Chapter 72

3.9K 380 101
                                    

Catatan: Happy 25th Birthday Yibo!! Semoga tahun ini kamu bisa nikahin Zhan-ge.

Walopun kamu ngilang dan login weibo cuma buat hapus auto nontifikasi birthday di sana. Gini amat ngestan lu bo :" kaga ada banget artis lain kayak lu.

Wang Yibo menyetir melewati jalanan tengah kota Beijing yang sangat ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wang Yibo menyetir melewati jalanan tengah kota Beijing yang sangat ramai. Di sampingnya, Xiao Zhan sedang bercerita apa saja yang dia lakukan hari ini dan sudah membuat rencana kalau mereka juga harus pergi dan menaiki beberapa wahana bersama.

"Aku tidak akan naik apa pun kecuali perahu," tolak Wang Yibo tegas.

"Takut?" goda Xiao Zhan.

Pemuda itu menjawab yakin tanpa menoleh, "Ya. Aku tidak akan naik halilintar, hysteria, atau apa pun itu. Tidak akan."

"Kau berani naik motor balap tapi takut naik wahana? Apa itu masuk akal?"

"Ge, keduanya sangat berbeda."

Xiao Zhan memanyunkan bibir, "Baiklah. Kita bisa pilih wahana lain."

Mobil telah melewati beberapa restaurant dan Xiao Zhan belum memutuskan ingin makan apa. Wang Yibo sedang memikirkannya dengan serius karena Xiao Zhan bilang dia sedang diet, lagi. Jadi belum boleh makan nasi sampai tur terakhirnya selesai. Pria itu selalu diet kapan pun mereka bertemu.

"Jadi, kita akan makan apa?" tanya pemuda itu berharap Xiao Zhan memberi ide sekarang.

Pria itu menjawab sambil bermain dengan ponselnya, "Terserah."

"Kalau begitu...mau yusheng?"

"Sedang tidak ingin makan ikan."

"...Sanbeiji?"

"Tidak, aku sudah bosan makan ayam."

"Ah, kalau begitu la mian? Cuacanya sedang dingin jadi sangat cocok untuk mencari yang hangat dan berkuah."

"Mie lagi?"

Wang Yibo menoleh sebentar dengan ekspresi bingung, "Ge, kau bilang terserah. Aku sudah memberi tiga pilihan."

Xiao Zhan beralih dari layar ponsel dan melihat pemuda itu, "Aku mau shabu-shabu."

Pemuda itu mengerutkan kening sambil tetap fokus dengan jalanan di depan. Dia menyahut keheranan, "Ge, kalau kau sudah memutuskan. Kenapa mengatakan terserah."

Wang Yibo berbelok di lampu merah berikutnya. Menuju restaurant jepang. Setelah sampai di sana, Wang Yibo masuk lebih dulu untuk memesan ruangan pribadi. Kemudian menelpon Xiao Zhan untuk menyusul ke dalam beberapa menit kemudian.

"Kita belum pernah makan di restaurant ini sebelumnya, bukan?" tanya Xiao Zhan sambil melepas mantel dan menggantungnya.

"Aku pernah satu kali ke sini. Dulu, saat grup masih aktif."

Things Only We KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang