Chapter 80

5.5K 339 107
                                    

Xiao Zhan duduk di sofa di depan televisi sambil memakan makanan pertamanya hari itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Xiao Zhan duduk di sofa di depan televisi sambil memakan makanan pertamanya hari itu. Makan siang, karena mereka terlambat bangun. Sangat kesiangan. Wang Yibo sudah membersihkan ruang tamu yang berantakan karena semalam. Dan sedang merapikan kamar juga. Pemuda itu membereskan beberapa barangnya juga karena hari itu adalah hari terakhir mereka di Hangzhou.

Biasanya Xiao Zhan yang akan membantu merapikan barang-barang atau pakaian Wang Yibo. Tetapi pria itu sedang menunggu rasa sakit di pinggangnya reda, untuk bisa bergerak bebas lagi.

Pintu kamar hotel tersebut tiba-tiba diketuk. Asisten Wang Yibo memangil dari luar. Tidak langsung masuk jika Xiao Zhan ada di sana.

"Lao Wang!" seru pria itu.

Wang Yibo segera keluar untuk membuka pintu. Asistennya memberikan satu kotak yang baru saja sampai, "Ada kiriman hadiah."

Kening pemuda itu mengerut, "Dari siapa?"

Wang Yibo menututp kembali pintu. Dia tersenyum lebar sambil duduk di samping Xiao Zhan.

"Oh, sudah sampai?" tanya pria itu.

Pemuda itu menjawab sambil langsung membuka, "Zhan-ge tidak memberitahuku."

Xiao Zhan ikut melihat isinya, "Kalau kejutan memang harus seperti ini."

Kotak itu berisi hadiah ulang tahun yang dikirim oleh orangtua Xiao Zhan. Di dalamnya tidak ada pakaian atau sepatu dan semacamnya. Tetapi hanya berbagai minuman herbal dan juga makanan. Lalu ada kartu ucapan selama ulang tahun.

Pemuda itu langsung menelpon orangtua Xiao Zhan dengan panggilan video. Memperlihatkan kalau hadiahnya sudah diterima. Wang Yibo berterima kasih dengan wajah sangat bahagia dan berjanji akan menghabiskan semuanya. Entah itu makanan buatan ibu Xiao Zhan yang sudah pasti enak. Atau minuman herbal yang hampir tidak pernah enak. Seperti obat minum yang dikirim oleh teman dokter pria itu.

"Ah-Zhan bilang kau sudah selesai syuting film. Jadi, sekarang punya waktu luang lebih. Istirahatlah yang banyak, ya."

Wang Yibo mengangguk, "Ya, Bibi. Terima kasih."

Mereka berbicara sebentar lagi sebelum diakhiri. Xiao Zhan lalu berkomentar, "Obatnya sangat banyak. Kau harus habiskan."

Pemuda itu mengangguk, "Pasti kuhabiskan. Bibi sudah repot-repot mengirimnya. Kita makan yang ini dulu," ujarnya lalu dengan cekatan membuka beberapa macam makanan.

Mereka harus menghabiskan makanannya hari itu. Sebenarnya bisa besok dan bumbunya akan lebih meresap. Tetapi besok pemuda itu sudah harus pergi.

Setelah makan, mereka berencana keluar untuk jalan-jalan. Tetapi menunggu sedikit sore karena cuaca siang di luar masih terlalu panas. Dan karena Xiao Zhan masih ingin berbaring, pinggangnya masih sedikit sakit.

"Mereka punya beberapa film," ujar Wang Yibo yang memegang remote sambil mencari film apa saja yang tersimpan.

Xiao Zhan duduk di depan Wang Yibo, setengah berbaring dengan kepala bersandar di dada pemuda itu. Dia fokus dengan ponselnya sejak tadi, lalu berlarih pada layar dan berkomentar, "Film romance saja. Sudah lama tidak menontonnya bersama."

Things Only We KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang