Chapter 88

2.5K 330 101
                                    

"Kau ingin putus?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau ingin putus?"

"Kalau kau lelah, seharusnya tidak perlu berpura-pura berusaha untukku. Kalau kau lelah, katakan saja semuanya. Aku tahu aku menyebalkan. Kalau kau lelah...kalau seperti itu, ayo kita putus baik-baik."

"...Bo...Yibo..."

"Kau tidak akan melihatku ketika pulang."

"Yibo!"

Wang Yibo seketika membuka mata. Dia melihat asistennya. Pemuda itu hanya tertidur selama beberapa menit disela istirahat syuting.

"Sebentar lagi giliranmu," ujar asistennya.

"Ah, ya." Wang Yibo menjawab. Sementara penata rias langsung merapikan rambut dan make-up.

Dia lagi-lagi memimpikan Xiao Zhan, pertengkaran mereka, yang terjadi satu minggu yang lalu. Pemuda itu masih merasa bingung harus melakukan apa. Apakah dia harus mengejar Xiao Zhan atau menunggu keadaan berubah dengan sendirinya.

Tidak pernah berada di situasi tersebut membuatnya linglung. Apakah dirinya salah? Apakah Xiao Zhan salah? Apakah keduanya salah?

Wang Yibo tidak bisa menceritakan masalah tersebut pada siapa pun. Ketika berbicara di telepon dengan ibu Xiao Zhan pun dia bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Pemuda itu setiap saat berpikir untuk pulang ke Beijing. Entah apakah Xiao Zhan benar-benar pindah atau tidak. Jika pria itu benar-benar pergi pada akhirnya, dia harus mendapatkannya kembali. Wang Yibo dipenuhi pikiran itu, tetapi...

Apakah memaksa Xiao Zhan sesuatu yang bagus?

Wang Yibo terus memikirkan itu. Mungkin selama ini dirinya terlalu memanjakan pria itu, terlalu membebaskannya. Mungkin seharusnya dia mengancam Xiao Zhan dengan sesuatu agar pria itu hanya diam dibalik pintu dan tidak pergi kemana pun yang membuatnya melihat dan mendengar semua omong kosong orang asing.

Kalau dirinya menjadi egois dan mengunci Xiao Zhan, selama pria itu menjadi miliknya, apakah itu sesuatu yang bagus?

Wang Yibo terus memikirkan solusi yang sama. Dia sudah menghadapi Xiao Zhan dengan cara yang menurutnya baik. Tetapi pria itu tidak mengerti. Dia menutup mata dan telinganya dari apa pun. Bersikap lembut tidak akan membuat Xiao Zhan tinggal di sisinya.

"Kalau salah satu tidak bahagia demi harus bersama, bukankah itu sesuatu yang paling jahat?"

Wang Yibo termenung, sedikit terkejut.

"Yibo?"

Pemuda itu langsung sadar dari lamunan dan melihat Li Qin. Mereka sedang mendiskusikan perasaan karakter dan bagaimana harus menampilkan dengan baik.

"Bagaimana menurutmu?" wanita itu bertanya.

Karakter yang mereka diskusikan bukan keduanya. Tetapi akan memberikan pengaruh nantinya.

Things Only We KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang