Chapter 13

19.5K 961 241
                                    

Jam menunjukan hampir pukul sebelas malam ketika semua pekerjaan Xiao Zhan hari ini selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukan hampir pukul sebelas malam ketika semua pekerjaan Xiao Zhan hari ini selesai. Besok adalah mid-autumn festival tapi Xiao Zhan bahkan belum sempat membeli kado untuk Wang Yibo jadi sekarang dia harus mampir untuk membelinya. Meskipun pemuda itu mengatakan omong kosong seperti tidak ingin hadiah asal malam ini hingga besok bisa bersama Xiao Zhan, tetap saja dia harus memberikan hadiah. Untungnya dia sudah menyiapkan mantel hitam besar saat berangkat tadi pagi, jadi sekarang dia hanya perlu membeli kado itu sendiri ditemani satu bodyguard saja untuk berjaga-jaga. Siapa yang akan mengenalinya dengan pakaian tertutup dan topi serta masker hitam menjelang tengah malam seperti ini.

[Zhan-ge, kenapa belum datang juga]

"Bocah ini sungguh tidak sabaran" gumam Xiao Zhan sambil memilih sepatu Gucci dengan terburu-buru. Dia tidak tahu harus membelikan Wang Yibo apa karena pemuda itu sudah memiliki banyak helm dan skateboard dan sepertinya dia belum membutuhkan yang baru. Xiao Zhan sudah terbiasa dengan Gucci sementara pemuda itu tidak terlalu sering memakainya jadi Xiao Zhan memilihkan saja yang menurutnya bagus untuk Wang Yibo. Pria itu juga memikirkan sepertinya harus membelikan parfum kesukaannya, bukan karena tidak suka parfum yang biasa Wang Yibo pakai, hanya ingin pemuda itu memakai sesuatu yang sama dengannya.

Setelah menyelesaikan belanja singkat dan terburu-burunya, Xiao Zhan sebenarnya hendak pulang dulu ke apartemen untuk mengganti baju, tetapi pesan dari Wang Yibo yang kembali masuk akhirnya terpaksa membuatnya harus mengurungkan niat itu, ingin sekali rasanya memukul kepala anak yang tidak sabaran itu. Karena tempat syuting Xiao Zhan hari ini lebih dekat dengan apartemen Wang Yibo jadi mereka memutuskan untuk bertemu di sana, jika tidak dia akan mendengar Wang Yibo yang semakin merengek karena Xiao Zhan yang lama. Sementara itu, Xiao Zhan beralasan pada asistennya kalau dia masih punya urusan lain jadi tidak perlu menunggunya karena dia akan pulang sendiri ke apartemen. Mereka tidak terlalu khawatir karena malam yang sudah semakin larut tidak akan membuat orang-orang menyadari kemanapun Xiao Zhan pergi. Tentu saja mereka juga tidak menanyakan urusan apa yang dimaksud Xiao Zhan karena masalah itu tidak berkaitan dengan pekerjaannya.

[Ge, kau sudah sampai?]

Pesan dari Wang Yibo masuk lagi dan jika tidak ada asisten serta bodyguard bersamanya di dalam mobil ini, pria itu pasti sudah meneriaki ponselnya. Belum sempat membalas pesan itu, sebuah panggilan dari ibunya tiba-tiba masuk.

"Halo, Ma?"

"Ah-Zhan, syutingmu sudah selesai?"

"Baru saja selesai, kalian sedang apa?"

"Sedang berkumpul, paman dan bibimu juga datang. Kau baik-baik saja kan? Jangan lupa makan, begitu pulang langsung istirahat"

"Aku baik-baik saja, tidak perlu khawatir. Ma, maaf aku tidak bisa pulang"

Xiao Zhan mengatakan itu dengan mata yang hampir berair. Dia memang tidak bisa melihatnya tetapi dia tahu ibunya di seberang sama melakukan yang sama, menahan air mata. Setiap kali berbicara di telepon dengan ayah dan ibunya, Xiao Zhan selalu merasa sedih apalagi jika sudah terlalu lama tidak bertemu dan tahun ini dia bahkan belum punya waktu untuk pulang. Tahun lalu pun ayah dan ibunya lah yang datang menjenguknya ke Beijing, Xiao Zhan berharap beberapa waktu ke depan dia akan punya hari libur yang lebih lama hingga dia bisa pulang ke Chongqin dan menginap.

Things Only We KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang