Chapter 27

9K 768 195
                                    

[gue lagi persiapan sidang jadi bakal telat update, kalo lama berarti sibuk, bukan karena males lanjutin]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[gue lagi persiapan sidang jadi bakal telat update, kalo lama berarti sibuk, bukan karena males lanjutin]

****

Wang Yibo mendapatkan hari libur untuk pertama kali sejak dia menjalani syuting drama terbarunya. Dia bahkan tidak ingat kapan terakhir dia pulang ke rumahnya, rasanya waktu itu dia masih anak kecil yang bahkan tidak tahu dirinya akan pulang setelah melamar seseoang dia usianya yang bahkan belum melewati angka dua puluh tiga.

Pemuda itu tersenyum sangat lebar ketika menyambut pelukan ayah dan ibunya. Ketika ibunya menangis dan terus memeluknya bahkan sampai mereka duduk di ruang tengah, Wang Yibo merasa matanya panas meskipun air matanya tidak mengalir. Dia mengusap punggung ibunya lembut sementara perempuan paruh baya itu masih bersandar pada bahunya.

"Sudah kubilang kan, dia semakin kurus" ujar ibunya sambil mengusap lengan Wang Yibo, dia berbicara pada suaminya.

"Iya iya, berhenti memeluknya dan biarkan dia makan" ujar suaminya.

Seolah baru teringat kalau dia sudah menyiapkan makan malam untuk putranya, perempuan paruh baya itu langsung berdiri sambil menghapus bekas air mata di wajahnya.

"Aku lapar" ucap Yibo lalu berdiri dan mengikuti ibunya ke ruang makan.

"Kau libur berapa lama?" Ayahnya bertanya ketika mereka sudah mulai makan malam. Wang Yibo mengunyah makanannya dan berpikir sebentar sebelum menjawab, "Tiga hari."

"Cukup lama dari yang pernah kau dapatkan selama dua tahun terakhir" komentar ibunya dengan senyum lebar lalu dia menaruh lauk lainnya di piring Wang Yibo ketika piring itu bahkan masih penuh dengan lauk sebelumnya.

Ibu Wang Yibo menatap putranya yang sedang makan itu dengan senyum lembut dan dia entah kenapa masih ingin menangis karena terlalu merindukannya. Sudah lama sekali sejak terakhir kali mereka makan seperti ini. Namun, dia memperhatikan putranya itu juga karena dia merasa ada yang sesuatu yang sedang mengganggu pikirannya dan dia tidak pernah salah tentang itu. Meskipun Wang Yibo tidak mengatakan apapun dan terlihat baik-baik saja, tetapi dia tahu ada yang mengganggu pikiran putranya itu, terlihat dari bagaimana dia sesekali menatap terlalu lama pada piring di depannya baru kemudian makan, lalu mengulang hal yang sama itu lagi. Tetapi dia tidak boleh menanyakan apapun yang mengganggu putranya karena dia masih lelah setelah kembali dari Hangzou, sebaiknya membiarkan dia istrahat yang cukup dulu.

"Ma, untuk makan siang besok, apa aku bisa dimasakkan hotpot?" tanya Wang Yibo

Kening ibunya mengerut, dia melihat pada suaminya yang balas melihat sama herannya.

"Tentu saja, tapi...kenapa tiba-tiba minta hotpot? Kau biasanya tidak makan itu"

Wang Yibo tersenyum, "Buatkan sedikit pedas."

Ayah pemuda itu langsung memandang istrinya semakin kaget. Ini adalah pertama kalinya di rumah itu mereka mendengar putra mereka meminta makanan pedas. Ibu Wang Yibo yang bahkan seumur hidupnya tidak pernah memasak makanan pedas karena putranya tidak bisa memakan itu, adalah yang lebih kaget dari suaminya.

Things Only We KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang