Happy reading teman-teman!!!!
jangan lupa vote dan coment
tandai kalo ada yang typo yakkkkk ❤️❤️
Part 41
Luna membuka matanya. Ah sial kondisinya tidak berubah sekarang. Ia melihat kakinya yang masih diikat dengan tali yang cukup kencang membuat Luna tidak bisa kemana-mana.
Lalu melihat dua orang preman yang membuka kakinya saja. "Ayo ikut saya" katanya
Luna berjalan dengan tangan yang diikat serta mulut yang ditutup dengan lakban hitam.
Ia disuruh masuk ke dalam mobil. Tak lama sampai di tempat yang jauh berbeda dari sebelumnya.
"Ikat lagi" suruh pria itu
Kaki Luna kembali diikat. Selesai mengikatnya preman itu berjalan ke pria yang disebut 'bos'
"Lo mau liat siapa yang dateng nanti?"
Pria itu tertawa puas melihat kondisi Luna yang sama sekali tidak berdaya akibat tidak ia beri makan seharian.
Belum lagi siksaan yang pria itu berikan. Terhitung ada tiga luka lebam di wajah cantik Luna.
"Bawain makanan" ucapnya
"Iya bos"
Lean membuka lakban hitam dengan kasar membuat Luna sedikit meringis. Luna memalingkan wajahnya begitu Lean mendekat.
"Jangan gitu dong, nanti juga lo jadi milik gue Lun" ucap Lean memegang dagu Luna.
Luna kembali memalingkan wajahnya saat Lean lagi-lagi begitu dekat dengan wajahnya.
"Brengsek" ucap Luna
Lean tertawa lagi "Lo udah berapa kali diajak main sama Ghali hah? Gausah naif gitu"
"Jangan dipikir gue goblok. Gue tau dia pacar lo pas lo bawa jaket Legion. Gue cuma pura-pura bego aja depan lo"
Luna menatap Lean. "Ini bos makanannya"
Lean mengambil makanan itu dan menyuapi ke mulut Luna.
Luna tidak membuka mulutnya dengan sengaja. "Makan!!" Bentak Lean
Luna tetap pada pendiriannya. "Lo pikir gue mau?" Tanya Luna membuat Lean langsung melempar makanan itu kebawah.
Luna sedikit kaget mendengar piring pecah. Benar ternyata Lean bukan lah pria baik. Luna sangat menyesal selalu mengabaikan Ghali jika pria itu bilang kalau Lean adalah pria licik.
Flashback on
"Ke rumah gue dulu bentar ya, ambil barang" ucap Lean diatas motor
Sudah sampai di rumah Lean tapi yang Luna heran kenapa rumahnya kelihatan sangat tidak berpenghuni. "Masuk aja" ucap Lean
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
Teen FictionSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...