Happy reading and enjoy!!!
Part 14
'Papah kan yang ngirim orang-orang itu?'
'Iya sayang, kan maksud papah juga baik biar kamu pulang'
'Kan Luna udah bilang gausah kirim preman ke sekolah Luna'
'Papah cuman mau ajak kamu makan malam Lun'
'Luna gamau, lagian kan papah bisa makan sama istri tersayang papah'
'Luna...'
'Atm Luna udah tinggal dikit, papah juga belum kasih uang bulanan'
'Iya sayang, habis papah pulang kerja langsung di transfer'
'Makasih pah, Luna tutup'
Biar pun ia tidak menjalin hubungan baik dengan keluarga tapi Luna masih tau bagaimana tata krama pada papahnya.
Sejenak ia terdiam lalu teringat kalau ia harus mengerjakan tugas Ghali. Langsung saja Luna mengambil bukunya, tapi sebentar
Buku tulisnya cuman ada soal-soal. Catetan aja engga ada padahal Luna tau kalo pelajaran ini sering mencatat. Buku tulisnya masih bagus karena tidak ada coretan.
Ternyata segini malesnya pria itu. Tapi untuk apa pria itu menyuruh Luna mengerjakan tugas nya? Bahkan Ghali bisa tidak di hukum jika tidak mengerjakan tugas lalu mengapa harus mengerjakan tugas?
Luna tidak perduli apa alasan pria itu. Ia hanya menjawab beberapa soal, tak lupa membedakan tulisannya agar tidak ketauan.
Tenang saja, Ghali meminta Luna mengerjakan tugas yang berhubungan dengan IPS jadi Luna tidak perlu susah mencari jawaban.
🌑🌑🌑
"Gal kakak lo udah punya cowo?" Tanya Zayan
"Buset, kakaknya mana mau sama lo Yan" ucap Opal
"Kan gatau kalo jodoh" balas Zayan
"Terakhir si dia bilang ga ada" jawab Ghali
"Kesempatan emas"
"Yan kakaknya Ghali sama lo tuh ibarat air mineral sama air got" ucap Alan
"Anjir"
"Woi Vin dari mana aja anjir?" Tanya Opal membuat semuanya menatap Delvin yang baru masuk markas
"Nyokap abis belanja"
"Besok kita ke tempat Faris, gausah rame banget bukan tauran" ucap Ghali
"Ntar disangka kita beraninya keroyokan bang"
"Lah kaga, dia aja nyerang kalo kita lagi sendiri" jawab Zayan
"Hati-hati biasanya dia suka bawa anak buahnya" ucap Delvin
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
Teen FictionSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...