yapppp selamat membaca ending dari cerita ini, tapi masi ada extra part kok gais.
oke itu lagu yang di nyanyiin Ghali di part ini!
Part 72
"Waktu Ghali di penjara, Luna marah. Terus dari sana kita udah marahan beberapa hari. Terus aku gatau kenapa tiba-tiba sikap Ghali berubah, jadi cuek, jadi ga peduli sama Luna, tapi Luna tau Ghali begitu juga pasti ada alesannya"
"Ghali nuduh Luna selingkuh. Ya aku sakit hati juga mah, aku ga ngapa-ngapain tiba-tiba Ghali bilang kayak gitu. Aku juga gatau Ghali abis liat apa jadi begitu"
Mamah mengangguk sambil menyimak omongan Luna barusan. "Dia juga bilang sama mamah katanya kamu selingkuh. Cuman menurut mamah ga mungkin lah, tapi dia juga ga jawab kenapa"
Luna mengangguk. "Mungkin emang Ghali liat Luna lagi sama cowok yang gak Ghali kenal"
"Kenapa kamu ga ngomong aja yang sebenernya sama Ghali? Siapa tau kalian bisa balikan kan?"
Luna menggeleng pelan.
"Kita udah putus juga mah. Selesai ga selesai ya harus selesai" ucap Luna terpaksa senyum.
Mamah memeluk Luna dari samping. "Maafin anak mamah ya?"
Luna menggeleng pelan, hampir terharu karena mamah Ghali benar-benar baik. "Luna udah maafin kok mahh"
"Yaudah mamah ga nuntut buat kalian balikan, tapi temenan bisa kan? Jangan diem-diem gitu dong gaenak banget diliatnya" ucap mamah.
Luna tersenyum dan mengangguk. Ya mungkin pilihannya temenan saja.
"Mah ada temen mamah!" Seru Ghali yang sudah berganti pakaian.
Mamah mengusap bahu Luna. "Nanti mamah kesini lagi bentar ya"
Luna mengangguk. Melihat ada satu kolam ikan. Sepertinya baru dibuat, soalnya waktu itu gak ada.
"Mau kopi?" Tanya Ghali berdiri di samping Luna.
Luna menggeleng. "Ini baru?"
"Iya, biasa papah lagi suka ikan"
Luna mengangguk. Lalu ia kembali duduk tapi tangannya sudah lebih dulu dicekal. Ghali menarik tangan Luna membuat mereka sangat dekat.
Harum nafas Ghali sangat bisa dirasakan oleh Luna. Ghali membawa perempuan itu kedalam dekapannya. Menghirup aroma rambut yang baru itu dalam-dalam.
"Gal..." Ucap Luna setelah meneguk salivanya.
"Sebentar..." Lirih Ghali.
Runtuh. Pertahanan Luna untuk tidak membalas pelukan lelaki ini runtuh. Nyatanya kedua tangan Luna sudah memeluk Ghali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
Teen FictionSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...