Akhirnya bisa update!
Happy reading and enjoy!!!
Part 16
"Papah?"
Luna sedikit kaget karena begitu ia membuka pintu malah wajah papahnya yang terlihat. Ia menengok sekeliling
"Papah sendiri kesini" ucap papah yang sudah tau pasti anaknya itu akan menanyakan dimana istrinya
Luna mengangguk lalu mempersilahkan papahnya masuk kedalam apartemennya.
Papahnya masuk, sedikit sudah berubah alat elektronik nya. Terakhir ia kesini enam bulan lalu
"Papah di telepon guru kamu, katanya kamu sakit"
"Ohh, iya gaenak badan" jawab Luna. Ia tidak masuk sekolah hari ini, ia juga sudah izin pada wali kelasnya
"Kamu udah ke dokter?"
Luna menggeleng "Baru minum obat yang ada aja"
Luna menatap papahnya yang mengecek suhu tubuh lewat telapak tangan yang di tempelkan di jidat.
"Panas, ayo ke dokter"
Luna mengangguk lalu bersiap dan mengganti baju. Untung saja papahnya kesini sendiri kalau bersama istrinya pasti Saluna akan menolak mentah-mentah.
Anak dan papah itu pun langsung menuju ke rumah sakit memeriksa Saluna. Papah Saluna dibilang cukup kaya akan hartanya. Papahnya adalah seorang pengusaha besar, bahkan papahnya sudah memegang 4 perusahaan sendiri.
"Kata guru papah telat ngasih uang SPP"
"Iya, kemarin keuangan kantor lagi turun makannya papah telat ngasih SPP sama uang bulanan kamu"
"Terus sekarang?"
Papah mengangguk "Alhamdulillah udah baik. Kamu gimana sekolah?"
Luna mengangguk. Ah iya, ngomong-ngomong sekolah ia teringat dengan tugas Ghali. Pasti pria itu akan marah kepadanya besok karena Luna tidak memberitahu kalau hari ini ia tidak masuk.
"Cari apa?" Tanya papah
"Kayaknya hp Luna ketinggalan deh Pah" ucap Luna setelah meraba kantungnya
"Yaudah, ini juga udah deket rumah sakitnya. Apa mau pake hp papah dulu?"
Luna menggeleng. Sebenarnya hubungan Luna dan papahnya cukup baik cuman Luna tidak suka dengan istri papahnya itu. Sangat tidak suka.
Setibanya di rumah sakit, Luna langsung masuk ke dokter langganan papahnya. "Sakit Saluna?"
Luna mengangguk. Luna berbaring di ranjang dan dokter tersebut memeriksanya.
"Gimana dok?"
"Ini pak dia kecapean, kurang tidur terus radang juga" ucap dokter sambil menuliskan resep obat
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
Teen FictionSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...