Yeayyy update!
Ini part lucu plus seru bgt woiii:(
Happy reading semuanyaa 🖤
Part 22
Luna melihat seragam yang Ghali pakai. Membuat Ghali bingung "Ini mau diliatin apa berangkat?"
"Kayanya gabisa bareng" ucap Luna
"Lah kenapa lagi?"
"Gamungkin gue ke sekolah sama lo yang atributnya ga lengkap"
Ya memang benar. Dasi saja tidak dipakai apalagi topinya. "Tapi kan lo udah mau nurutin permintaan gue"
"Iya gue tau. Tapi kayanya gabisa, kalo di sekolah gue masih bisa. Tapi kalo berangkat bareng kayanya..." Luna menggantungkan perkataanya
"Emang anggota lo pada liat?"
"Lo juga ketua kan? Gue rasa lo paham" ucap Luna
"Terus? Lo gamau bareng?"
Luna menggeleng "Kalo gue bareng lo, sama aja gue ga adil sama anak yang ngelanggar lainnya"
"Tapi biasanya juga gue gapernah make apa-apa"
"Itu kan udah sampe sekolah dan bukan hari Senin"
"Terus lo naik apa?"
"Bawa motor. Udah sana lo duluan aja"
"Oke"
Sepertinya ini memang baik. Ghali sama sekali tidak mentaati peraturan dan jika Luna bersamanya, apa yang akan dibilang anak AKS lainnya?
Ia pun membawa motornya sampai di sekolah dengan selamat. Di kelasnya belum ada tas dari sahabatnya, dan langsung saja Luna ke sekretariat.
"Woi model" sambut Ryan
"Gaje lo. Minggir gue ambil badge" ucap Luna
"Lun lo jaga kelas dua belas sama gue" ucap Ryan
Luna mengangguk. Lalu memakai badge khusus AKS dan mengecek kelengkapan anggota lainnya. Jika upacara bendera, mereka harus datang lebih awal.
"Yang bener jaganya. Jangan malu-maluin" ucap Luna pada adik kelasnya.
Omong-omong sudah lama juga Luna tidak mampir ke sekretariat nya ini semenjak ada Ghali. Saat Luna jaga di kelas dua belas banyak yang berbisik karena fotonya yang dianggap tidak sopan.
Seperti itu memang orang-orang yang sirik terhadapnya. Luna juga tidak peduli, ia merasa itu baik-baik saja.
"Jangan berisik ka" tegur Luna
"Paha tuh paha"
"Aduh paha aku mah ga mulus kaya kamu de"
"Sampe masuk tv aduh aduh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
Fiksi RemajaSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...