happy reading!!!!! hope you like it gais!
tandai kalo ada yang typo yaaa
Part 49
"OMG!!! DEMI AAAA IRI BANGET BANGET!" Teriak Ona uring-uringan.
"Sumpah sumpah, itu sweet sih" ujar Keyla
"Akhirnya lo nemuin cowo yang tepat juga, Lun" ucap Zana ikut senang.
Jelas kejadian kemarin langsung Luna ceritakan pada ketiga temannya walaupun ini hari Minggu yang harusnya tidur.
"Ga resmi kalo gak ada pajak jadian sih.." kata Ona melirik-lirik dua sahabatnya.
"Iya nanti gue traktir, Selasa kita ke mall aja yuk?" Ajak Luna
"Boleh sekalian cari novel" jawab Zana tak lagi lain.
"Emang Selasa pulang cepet?" Tanya Keyla
Luna mengangguk "Kan sekolah penilaian buat kelas dua belas"
"Oh iya. Sedih juga bentar lagi Vloran udah kuliah" ucap Ona
"Lo trobos aja lah si Vloran anjir" suruh Keyla
"Kalo dia seumuran juga gue gas. Ini kakel anjir, agak malu gue" jawab Ona
"Lagian lo tuh sukanya sama siapa dah?" Tanya Zana
"Lah kok jadi bahas gue sih, kan ini lagi rayain hari jadian Luna" ucap Ona agak kesal.
"Sensi banget kalo dia yang dibahas, tapi bahas orang mah kaga pernah sensi" cibir Keyla
"Cie senyum-senyum pasti dari Ghali" ucap Zana yang menangkap basah Luna.
"Orang dari Abang gue yeu" balas Luna
"Semoga langgeng Lun sama Ghali" ucap Keyla
"Amin ya Allah" ucap Ona
"Amin" ujar Luna.
Masih tidak bisa menyangka kalau endingnya akan seperti ini. Dulu ada niatan saja tidak untuk bertemu Ghali eh sekarang malah pacaran.
Hidup memang selucu itu kadang. Luna pun pulang bersama teman-temannya yang lain. Ia tidak dijemput atau diantar Ghali karena ya dia ingin sendiri saja.
Luna membunyikan klakson tanda perpisahan di perempatan jalan. Ia belok ke kanan sedangkan Keyla ke kiri.
Luna mengendarai motornya ditemani satu earphone yang ada di sebelah kanan telinganya.
Ia masuk kedalam apartemen dan merebahkan dirinya. Tak lama ponselnya berdering.
Ghalialtz calling you
'Halo?'
'Udah balik?'
'Baru aja sampe'
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
TienerfictieSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...