happy reading semuanyaa!!!
jangan lupa vote dan coment yaaa
tandai kalo ada yang typo ❤️
oh iyaaa mau ga di bikin tokoh Saluna gitu tapi bentuk video. tapi aku bingung sih soalnya kan gabisa upload video kalo pake hp paling nanti di youtube aku. gabut bgt sumpa wkwkwk.
Part 44
"Loh udah sekolah?" Tanya papah melihat Luna sudah memakai seragam sekolahnya.
Luna mengangguk "Udah enakan"
Luna menarik bangku untuk sarapan bersama. Beberapa hari ini ia akan tinggal dirumah papahnya karena Danial memintanya sendiri.
"Nanti jadi ke kantor polisi?" Tanya mamah membuat Dinda langsung menatap ibunya itu.
Danial mengangguk "Papah gamau kasusnya makin lama"
Luna melirik gerak-gerik Dinda seperti tidak ada dosa "Kayaknya ada yang perlu di omongin dulu deh Pah" ucap Luna
"Memangnya apa yang perlu di omongin?" Tanya Danial setelah menelan nasi goreng.
"Ada. Papah pulang sore aja bisa ga?"
Danial mengangguk "Kamu berangkat bareng Dinda aja sana sama supir"
"B-bareng?" Beo Dinda
Luna melihat Dinda sekilas "Aku sama supir sendiri"
Luna pun mengakhiri sarapannya. Ia pamit kepada keluarganya walaupun hanya salim pada papahnya saja.
"Udah non?" Tanya Supir
Luna mengangguk lalu masuk kedalam mobil. Hari ini sengaja ia tidak mau dijemput Ghali karena rumah papahnya cukup jauh dengan SMA Taruna Raya.
"Makasih pak" ucap Luna
"Non nanti dijemput?" Tanya supir
"Em.. nanti deh saya kabarin lagi"
Luna pun masuk kedalam sekolah. Banyak murid yang menatapnya. Setelah berita hilangnya Luna tersebar saat itu juga topik sekolah ini serba Saluna.
Tentu saja Luna tidak langsung masuk ke kelas ia ke sekrenya terlebih dahulu. "Kaget anjir" ucap wakil ketua AKS.
"Lah kemarin abis ngerazia?" Tanya Luna melihat beberapa barang pelanggaran di meja.
"Iya, kelas dua belas. Banyak banget anjir yang bawa make up"
"Nanti mau rapat bentar gak?" Tanya Luna meminta pendapat.
Wakil ketua AKS itu mengangguk "Nanti gue kabarin yang lain"
Luna mengangguk "Lo dari tadi disini?"
"Engga baru aja"
"Assalamualaikum. Eh! Udah sekolah lo??!" Tanya Ryan baru masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
Roman pour AdolescentsSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...