mau kasih tau, Saluna tamat di part 73 ya gaisss. oke happy reading semuanyaa!
Part 68
"Dahhh gue duluan" ucap Luna yang memiringkan tasnya ke samping. Ia keluar duluan karena mamah Ghali sudah menunggu di cafe senasa.
Ia pun membayar parkir dan segera menuju ke cafe senasa yang ada di depan apartemennya. Beruntung jalanan tidak terlalu macet jadi cepat bagi Luna bisa sampai.
Luna membuka pintu cafe menimbulkan bunyi lonceng pertanda ada yang datang. Ia pun naik ke atas karena mamah Ghali berada disana.
Menyunggingkan senyumnya pada perempuan cantik itu. Tak lupa mencium tangan mamah Ghali yang sudah dianggap seperti ibunya sendiri.
Putus dengan anaknya bukan berarti harus putus hubungan juga dengan keluarganya kan?
Perempuan ber-rok abu-abu itu duduk di depan mamah Ghali.
"Pesen dulu gih, mamah udah pesen nih"
Luna mengangguk. Memilih menu lalu menyebutkan pesanannya ke pelayan.
"Tambah cantik ya, udah lama mamah ga liat kamu" puji mamah.
"Mamah juga"
Pesanan pun datang. Luna hanya memesan satu vanila latte saja.
"Apa kabarnya Luna? Mamah chat waktu itu ga di bales"
"Baik mah" jawab Luna sopan.
"Mamah kira kamu dianter Ghali kesini"
Luna menatap mamah Ghali. Lalu menggeleng pelan.
"Oh iya mamah ada acara nih buat Minggu depan, kamu mau temenin ga? Biasanya mamah tuh sama Aura kan tapi Aura juga udah ke California"
"Mau kemana emang, Mah?"
"Ya biasalah ibu-ibu. Mamah mau kenalin kamu sama temen-temen mamah"
"Soalnya Ghali tuh sering dikira ga punya pacar, padahal pacarnya secantik ini" ucap mamah penuh antusias.
"Tapi Lun—"
"Nah itu Ghali"
Luna menengok ke belakang mendapati pria yang memakai kaos hitam dipadukan celana abu-abu.
Ghali juga kaget kenapa bisa ada Luna disini. Namun pria itu berusaha menutupi raut wajahnya.
Ghali menyalimi mamahnya. "Loh duduk dimana? Sini aja samping Luna"
Luna langsung menggeser posisinya.
Sepertinya mamah Ghali belum tau kalau mereka putus.
"Kok diem? Lagi marahan emang?" Tanya mamah heran. Biasanya mereka ngobrol, ini keduanya sama-sama diam. Merasa canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
Teen FictionSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...