|sekretariat|

484 44 2
                                    

Selamat membaca

Vote dan coment yaaa

Vote dan coment yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Part 8.



"Ngapain tadi lo dipanggil OSIS?" Tanya Zana

Luna menoleh sejenak lalu kembali memasukan buku-bukunya. "Katanya OSIS kurang anggota gitu. Jadi dia kayak nyaranin kita buat masuk"

"Lah kok ngambil dari ketua ekskul si? Ketauan ketua ekskul ada tugas sendiri" heran Akeyla

"Iya gajelas OSIS sekarang. Kadang ada yang masuk cuman buat panjat" ucap Ona

"Dia juga mau ngadain lomba. Gue gatau sih lomba apa pastinya. Tapi kalo gasalah sekalian ngerayain tujuh belas agustus" ujar Luna

"Denger-denger si lomba nya banyak. Tapi gatau juga" ucap Zana

"Duluan ya guys, papah udah jemput!" Pamit Zana lalu keluar dari kelas

"Enak ya, papahnya sayang banget sama Zana" ucap Luna membuat Ona dan Akeyla saling menatap

Ketiga sahabat Luna tau kalau gadis itu tidak memilki hubungan yang baik antar orang tuanya karena suatu masalah.

"Lun, ga ada orang tua yang ga sayang sama anaknya" ucap Key

Luna tersenyum tipis. "Iya, kayaknya cuman bokap gue doang yang begitu"

"Tuh kan. Katanya lo gamau bahas bokap lo lagi" ujar Ona

"Ya gue juga manusia biasa Na. Gue juga pengen ngerasain kayak Zana" jujur Luna

"Udah udah. Gimana kalo sekarang kita pulang? Udah sore" ajak Akeyla. Ia tidak mau Luna membahas papahnya itu mulu

"Ayo ayo" ucap Ona

Parkiran udah sepi karena Luna dan temannya memang pulang belakangan, mereka mengerjakan tugas kelompok dulu.

"Mereka main basket setiap hari?" Tanya Luna seraya melihat kebawah, lapangan sekolah.

Ona pun menengok juga kebawah. "Engga setiap hari sih, tapi sering"

"Kalo diliat-liat Alan ganteng juga" puji Key tanpa sadar

Ona memukul Key pelan "Alan punya gue heh"

Akeyla meringis. "Lo mah siapa aja diambil, males gue"

"Yaudah gue sama Ghali aja deh" ucap Ona asal tapi berhasil masuk ke indra pendengaran Ghali Altezza Mahatma.

Pria ber mata tajam itu menoleh ke atas. Rupanya Luna dengan teman-temannya. Ghali mengira itu adalah Luna yang ngomong jadi dia sudah mengembangkan senyum kemenangan.

"Suttt.. kan orangnya jadi nengok ke atas" peringatan dari Akeyla

"Tadi dia nabrak gue"

"Hah siapa?" Tanya Key dan Ona bersamaan

Saluna [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang