harus diputer si lagunya. biar tambah ngena WKWKWK.
happy reading!
Part 66
Luna menghembuskan nafas kasar. Pesannya belum juga di balas oleh Ghali. Semuanya sudah dilakukan dari kejadian Renald ditangkap.
Luna terus mengirim pesan bahkan Luna ke rumah Ghali. Tapi rumahnya sangat kosong saat itu. Yang kedua kali, pembantu dirumah Ghali bilang kalau Ghali ga ada disini.
Mamah Ghali pun hanya menjawab semuanya baik-baik saja. Sebenarnya ini ada apa?
"Ayo ka" ajak Dinda yang sudah memakai seragam sekolahnya.
Luna mengangguk. Menyimpan ponselnya di kantung rok dan segera turun untuk berangkat ke sekolah.
Mulai tanggal 1 Januari, Luna tinggal disini. Cukup berani untuk mengambil keputusan ini, Luna juga sekalian mau belajar hidup dengan keluarganya.
Apartemen itu tidak ia sewa lagi. Barang-barang Luna juga sudah dibawa ke rumah papahnya ini dan tentu saja Luna membawa motor kesayangannya.
Dinda turun duluan karena sekolahnya lebih dekat dari rumah. Danial mencium kening anaknya. "Dadah" kata Dinda melambaikan tangannya.
Luna melambaikan tangannya juga. "Pah Luna mulai photoshoot kapan lagi ya? Kok orangnya ga ngabarin Luna"
"Masa sih? Coba papah yang chat ya"
Setelah 15 menit perjalanan naik mobil akhirnya Luna sampai di sekolahnya. Ini adalah hari pertama masuk sekolah di semester dua.
"Nanti dijemput ga, Lun?" Tanya Papah.
"Nanti aku chat aja deh Pah" jawab Luna tampak memikir sebentar.
"Oke"
Luna melangkahkan kakinya masuk ke dalam sekolah melewati koridor yang sudah ramai siswa-siswi Tarya.
"Tuh kan sendiri, kayaknya putus ga sih?"
"Masa sih?"
"Sorotannya di ig Ghali aja udah ga ada"
"Padahal kayak cocok banget dibanding sama yang lainnya"
"Kenapa ya putusnya?"
Luna berusaha menutup telinga dan tidak peduli. Baru juga pertama masuk udah denger gini aja. Ia pun masuk ke sekrenya yang sudah lama tidak ia kunjungi.
Membereskan taplak meja dan mengganti dengan yang baru.
"Ih kaget" ucap Ryan baru masuk.
"Yang pegang kunci selain gue siapa Yan?" Tanya Luna.
"Gue, nih"
"Engga maksudnya kelas sepuluh"
"Oh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
Teen FictionSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...