happy reading!!! oh iya belakangan ini yang baca Saluna banyak banget ya hehehe terimakasi ya gaiss.kayaknya ga mungkin ending di chapter 58 soalnya ini aja 56 dan masih banyak konflik xixixixi.
yuk bisa yuk naikin votenya yuk!
Part 56
"Hah dia ga bilang apa-apa loh sama gue" tanya Luna heran
Zayan berusaha menelan ludahnya "Anu...gimana ya, au dah gue juga disuruh doang ini"
"Dia boong lagi sama gue ya?" Sarkas Luna
Zayan yang masih duduk di atas motor menggeleng kuat "Engga..beneran sakit kayanya deh Lun"
"Tapi muka lo lebam"
Sial. Seteliti itu kah Saluna? Pantas saja Ghali bohong. Kalo Zayan jadi Ghali pasti dia juga akan melakukan hal yang sama.
"Kemaren gue abis nolongin orang di supermarket bukan gara-gara berantem" elaknya
Luna tak menjawab. Ia langsung menaiki motor Zayan. Aneh saja, Ghali tidak mengabarinya kalau sakit malah menyuruh orang untuk mengantarnya.
Ingat, feeling perempuan itu kuat.
"Makasih ya Yan" ucap Luna langsung pergi dari parkiran.
Dikelas sudah ada sahabatnya yang sedang mengobrol.
"Ih kenapa muka lo bete gitu?" Tanya Keyla
"Ghali sakit"
"Sakit?" Beo Ona
"Terus kenapa dah?" Tanya Zana bingung sendiri
"Gue ga masalah dia sakit atau apa. Tapi aneh banget gasi dia ga ngabarin gue, dia malah nyuruh Zayan buat jemput gue" cerita gadis itu
"Loh? Masa iya sih? Cek dulu hp lo deh" ucap Keyla
"Ga ada, tadi pagi juga gue telpon ga ngangkat"
"Maybe dia di rumah sakit, Lun" ucap Ona
"Bisa jadi, ohh atau gak lo tanya aja nyokap dia. Kan kemarin ketemu" suruh Zana
"Gue ga ada nomornya"
"Kayak lagi boong gasi sama gue?" Lanjut Luna
Ghali selalu menyembunyikan jika ia habis ribut atau berantem. Karena Luna tidak suka itu.
"Engga, positif thinking aja. Nanti juga dikabarin pasti" ucap Keyla dengan senyumnya
"Mau ke warung mba Gigi dulu?" Tawar Ona
"Nah, kali aja dia ada disana. Ya kalo engga ada berarti bener emang sakit" ujar Zana
"Boleh deh. Temenin ya Na?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
Teen FictionSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...