Saluna [TAMAT]

|aturan papah Luna|

demi apasi ini lupa di publish wkwkwk padahal ngetik kemarin sore tapi lupa:(

oke happy reading semuanyaa. di part ini kenalan sama abangnya Luna yaa!

jangan lupa untuk vote dan coment. tandai juga kalo ada yang typo. love u all❤️❤️

Part 28

"Baru liat gue, si Ghali begitu. Dulu sama Odele aja kagak anjir, tu cewek sakit ge di diemin" ucap Zayan membuka obrolan

"Jangankan Odele, Gania aja dah yang cakep nya kayak gitu masih dianggurin" ucap Opal

Bisa dibilang mantan Ghali yang paling cantik adalah Gania. Nama mereka juga mirip, tapi ya seperti biasanya, itu hanya permainan Ghali.

"Kata lo Ghali udah mulai suka gasi?" Tanya Opal

"Gabisa bilang iya tapi gabisa bilang engga juga si" jawab Alan

"Tapi caranya Ghali ke Saluna tuh beda" ucap Zayan

Delvin mengangguk mengakui hal itu. Ghali tidak pernah serius dengan mantan-mantan pacarnya. Ingat dulu bagaimana ia memperlakukan Odele?

"Balik orangnya" Delvin memberi tau

Ghali masuk ke warung mba Gigi setelah 30 menit di UKS. "Selamat datang" sambut Opal

"Mau apa lo?" Jawab Ghali

Opal terkekeh gajelas "Ini rokok gue abis..."

Ghali sudah menduga. Ia memberikan satu uang berwarna biru pada temannya itu. Emang, Ghali seroyal itu:')

"Tumben lo pada cabut" ucap Ghali yang sudah duduk di sofa

"Males anjir, pelajaran mtk minat" jawab Opal

Ghali menengok ke arah Delvin "Tumben lo ikutan, Vin"

"Mager aja" jawab pria yang notabenenya tidak pernah absen pelajaran matematika peminatan

"Udah baikan lo?" Tanya Alan

Ghali mengangguk.

"Apa katanya?" Tanya Zayan

"Kepo lo" balas Ghali

"Bangsat" jawab Zayan

"Ternyata dia di mintain jadi model majalah" ujar Ghali

"Lah ko bisa sama Leander?" Tanya Alan

"Anak dari temen bokapnya"

"Tapi jaga-jaga dah Gal. Lo tau kan si Lean gimana?" Tanya Zayan

"Apalagi menyangkut pacar gue" lanjut Zayan mendapat tatapan sinis dari Ghali

"Apa gue suruh dia izin aja kali ya kalo pergi sama Lean?" Tanya Ghali meminta pendapat