Happy reading and happy weekend!
Jangan lupa kasih bintang nyaaa
Part 19
"Gue gamau ya duduk berdua!" Bantah Saluna
Ghali yang sudah duduk disamping gadis itu hanya diam saja. Sudah berapa kali Luna bilang seperti itu.
"Isss, lo budeg ya?" Tanya Luna dengan nada tak suka
"Lagian gue udah duduk kan. Ke SMA ananda juga cuman 1 jam"
"Cuman? Bagi lo cuman. Cepetan lo berdiri, gue yang duduk" usir Luna
"Lah, eh lo tau diri ya kemarin gue baik sama lo" balas Ghali tak terima
"Lo ga ikhlas? Ngungkit mulu!"
"Bukan ga ikhlas, tapi lo tau diri lah!"
"Woi diem, gue mau tidur!" Ucap Opal dari depan
"Tuh lo sih! Berisik kan" ucap Ghali
"Lah ko gue? Makannya lo berdiri aja gue yang duduk. Atau ga gue yang berdiri" ucap Luna
"Lo kenapa si? Emang gue bakteri? Kayanya lo anti banget sama gue" ucap Ghali
"Gue gabilang lo bakteri. Tapi kalo lo ngaku begitu ya bagus"
"Udah diem. Mendingan lo tidur"
"Enak aja! Gue tau ya pasti lo bakal isengin gue pas lagi tidur"
Ghali langsung menengok "Heh, lo jaga ya omongan lo"
"Makannya gue gamau duduk berdua sama lo. Lo berdiri gih, ntar kalo pegel gantian sama gue" ucap Luna
Berdekatan dengan Ghali saja sudah malas apalagi harus duduk berdua begini. "Eh cewek-cewek tuh pada ngejar gue. Mereka gabakal nolak kalo gue ajak duduk bareng, emangnya—"
"Yaudah sama cewek-cewek lo aja!" Potong Luna
Ghali diam. Iya juga ya, kenapa ga sama yang lain. Tapi ngapain juga Ghali ngomong begitu ke Saluna?
"Nah diem kan lo! Udah sana noh banyak cewek disini" ujar Luna
Ghali mengalah. Ia berdiri di mini bus demi perempuan yang ada di depannya ini. "Puas?" Tanya Ghali
Jelas Luna mengangguk. Dengan begini ia bisa leluasa mengangkat kakinya di kursi. Ghali yang hanya bisa melihat tingkah Saluna geram. Entah sampai kapan Ghali berdiri.
"Woi Gal! Lo mau jadi apaan berdiri terus?" Tanya Alan di belakang
Ghali menatapnya saja. Sementara Luna enak-enakan tidur dengan kaki yang naik.
"Loh Ghali? Kok kamu ga duduk? Kan sudah disiapkan kursi" ucap pak guru
"Nih pa sa—"
"Iya pa! Saya udah suruh dia duduk tapi katanya mau berdiri aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
Teen FictionSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...