bodo amat ini harus dibaca sampe abis pokokknyaaaaa.....
ini part-nya pendek tapi ya... uda lah baca ajaaa.
tarik nafas dulu jangan lupa WKWKWKWK
Part 48
"Beneran kamu mau pulang sekarang?"
"Udah sepuluh kali papah nanya itu loh" ucap Luna
"Iya ka disini dulu aja sekalian besok kan mau ke studio" ucap Dinda
Luna menggeleng "Banyak tugas di apartemen"
"Yaudah ayo papah anter" ucap Danial.
Mamah sangat terkejut saat Luna mencium tangannya. Pertama kalinya Luna seperti ini.
"Gue balik dulu" ucap Luna pada Dinda.
Dinda mengangguk sambil tersenyum "Hati-hati"
Danial melihat itu pun tersenyum. Semakin baik perkembangan Luna pada keluarganya ini. Mulai dari mau berbicara dengan mamahnya sampai menyalimi ibu tirinya.
"Bahan-bahan makanan di apartemen kamu udah abis belum?" Tanya Danial
"Iya, beli dulu yuk Pah"
Danial mengangguk "Ke supermarket ya pak"
Anak dan papah itu berbelanja membeli bahan-bahan makanan untuk persediaan di apartemen Luna. Mulai dari Snack, mie instan, nugget, dan berbagai Frozen food lainnya.
Kira-kira sekitar tiga puluh menit mereka berbelanja. Sekarang mobil Danial sudah berjalan ke arah apartemen Luna.
Papah mengantar Luna sampai depan pintu apartemen. Ia mengecup kepala anaknya "Dah ya papah tinggal"
"Iya" jawab Luna.
Ia membuka pintu apartemen nya dan menyalakan lampu. Walaupun ditinggal seminggu tapi apartemennya masih sangat rapih.
Ia menaruh barang belanjaan lalu mengganti bajunya. Menyetel musik sambil mengerjakan tugas sekolahnya.
Luna sebenarnya masih mau tinggal di rumahnya tapi hati kecilnya belum siap. Gimana pun butuh waktu untuk menerima orang baru di kehidupan kita bukan?
🌑🌑🌑
Malam ini Ghali libur tidak di warung mba Gigi karena mamahnya yang menyuruh Ghali diam dirumah.
"Emang papah kemana si mah?" Tanya Ghali
"Papah kamu masih di Disdik ngurusin sekolahan tuh" jawab mamah
"Oh iya Gal, tolong kamu bayarin WiFi dong. Ini belum dibayar jadinya mati" suruh mamah yang sudah mengeluarkan uang.
"Bayar dimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
Teen FictionSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...