Saluna mau sampe bab berapa gaiss?
aku sih mikirnya sampe 58 atau ga 60 an tapi tidak tau otak ku memadai atau tidak huhuhu. yg penting vote dan coment ya karena itu bikin mood banget asli deh.
Inget ya kalo Saluna sampe 1k Vote dan About Barra 1.5 vote aku mau kasih masker Daisy untuk dua orang!!
jgn lupa follow @wattpad.njl siapa tau kamu mau jadi Roleplayer cerita ini?
happy reading 🖤
Part 53
"Anjir jangan gitu lah, Nald" ucap Keona yang masih tertawa melihat Renald yang memakai kain kafan.
"Anjing Nald yang bener lah" ucap Gian juga ikutan tertawa.
"Ini udah bener asu, kan emang gini" jawab Renald
"Gausah pake bedak lah, ntar gue ketawa liat muka lo" ucap Keona
"Lah kan shalat ga liatin muka gua"
"Udahlah gini aja" ucap Zana
"Jan ntar gue ketawa Jan , sumpa" ucap Keona yang tidak tahan.
"Mau gimana lagi anjir"
Hari ini kelas Ips-2 akan mengadakan ujian shalat jenazah seperti apa yang dikatakan Minggu lalu.
"Baik anak-anak duduk dulu ditempatnya masing-masing" ucap guru agama yang sudah masuk.
"Ngakak banget gak sih Lun?" Tanya Keona
"Agak ngakak sih, namanya juga shalat jenazah" jawab Luna sebelum duduk di kursinya.
Guru agama tersebut menjelaskan detail shalat serta tata cara yang benar dalam penyelenggaraan shalat jenazah ini. Murid-murid pun sudah duduk bersama kelompoknya.
Sekarang giliran kelompok Luna yang maju. Seharusnya perempuan tidak ikut shalat jenazah tapi guru agama di Tarya emang paling beda.
"Allahuakbar" ucap Gian menjadi imam
"Pfft" ucap Keona tak tahan melihat wajah Renald yang sangat pasrah sebagai mayat.
"Keona yang benar ayo"
Untung saja bisa di kondisikan jadi kelompok mereka mendapat nilai bagus. Walau tadi Keona sempat tertawa-tawa.
"Udah sana cuci muka lo" suruh Keyla pada Renald
"Ayo temenin" ajak Renald pada Gian.
"Untung tadi lo ga banyak ketawa Na" ucap Keyla
"Besok-besok gabisa gue kalo sama Renald"
"Perasaan ga terlalu lucu dah" ucap Zana yang tidak tertawa atau merasa lucu sama sekali.
"Gue receh banget anjir ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
Teen FictionSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...