happy reading gaissss. mau ingetin part ini agak emosi dikit bun. oke sung baca aja yaksss.
Part 65
"Lah gerombolan Salsa ngapain?" Tanya Keona dengan nada tak suka.
"Di undang juga kali sama anak Legion. Mereka kan dulu pernah ikut kelas sebelas" jawab Akeyla.
"Bajunya apa banget dah" cibir Zana. Mau ke club atau bakar-bakar?
Atau emang sengaja pake baju kurang bahan gitu?
"Iya dah, gue emang gasuka sih sama dia. Rese anaknya, apalagi bawa-bawa dekingan kemana-mana" Ucap Ona yang jiwa julidnya sudah mendarah daging.
"Udah lah biarin aja, emang di undang kali" ucap Zana.
Sementara Luna hanya menyimak dan melihat perempuan bernama Salsa itu. Ia juga melirik Ghali dari sini.
Acara mulai ramai, BBQ an juga sudah dimulai. Banyak anak-anak disini yang datang, terutama anggota Legion sendiri.
"Lun berarti kalo Ghali bebas dia ga narkoba dong?" Tanya Ona.
"Iyalah bodoh, masa pake nanya sih" Ucap Keyla sedikit kesal.
"Ya b aja kali ah"
"Harusnya sih ga narkoba, makannya bisa bebas kan?" Ucap Luna.
"Alesannya apa Lun?
"Na gimana sih? Luna kan lagi berantem sama Ghali" ujar Zana setelah menaruh segelas jus jeruk.
"TARIK MANG!"
"AYO AYO JOGET"
"HAPPY NEW YEAR GAISSS!"
Belum jam dua belas saja ini sudah sangat ramai.
Luna terus memperhatikan Ghali tanpa bosan. Bagaimana pria itu berbicara dengan tawanya yang khas, dan bagaimana pria itu menatap balik Luna sekilas.
Ada rasa kecewa di mata Ghali. Luna bisa lihat itu.
"Samperin gih" suruh Zana.
Luna mengangguk. Menarik nafas dalam, lalu berjalan ke meja Ghali.
"Eh, ada Bu bos. Mau ngomong ya?" Tanya Alexi yang tak tau permasalahan mereka.
Ghali langsung pergi begitu melihat Luna. Membuat Luna mengejar pria itu. "Gall" panggilnya yang sama sekali tidak diubris.
Langkah Luna terhenti melihat Ghali yang menghampiri Salsa. Mengobrol dengan perempuan itu serta menyatukan kedua gelas dan meminum bersama.
Jelas sakit. Secara terang-terangan bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
Teen FictionSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...