Saling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu.
Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...
mohon maaf lahir batin gais hehehe. selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan 🙏
info selama puasa, aku update malam ya xixi. 4 part menuju endinggg!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
part 69
"Udah dua minggu masih aje diliatin ya" cibir Zayan tau-tau nongol dari dalam kelas.
Ghali yang merasa kepergok mencari alasan lain "Banyak kali orang di lapangan"
"Ya banyak sih, tapi yang kaya Luna satu kan ya?"
"Kalo masih suka kejar lah Gal. Keburu diambil orang dah" lanjut Zayan.
Ghali melengos pelan. Sebenarnya ia hanya ingin penjelasan siapa pria itu dari Saluna langsung. Tapi sampai sekarang juga dia belum mendapatkan jawabannya.
"Eh Del" sapa Zayan membuat Ghali melirik sekilas ke belakang.
"Gue boleh ngomong sama Ghali?"
Zayan mengangguk "Sini sini duduk" ucapnya sebelum pergi.
Sementara Ghali hanya diam dan tetap memandangi gadis kuncir kuda yang berusaha memasukan bola basket.
"Ada yang beda Gal dari lo liat dia" ucap Odele memulai obrolan.
"Lo cemburu?" Tanya Ghali.
Odele menutupinya dengan senyuman serta gelengan kecil. Keliatan banget ya dia cemburu? Tapi sumpah maksud Odele kesini bukan karena itu.
"Gue lagi belajar buat lupain lo sih"
"Gue emang susah dilupain, kalo gabisa juga ya lo cari hobi biar ada kesibukan sendiri" Ghali memberi saran. Ia tau Odele masih mencintainya, ia juga tau Odele masih menyimpan foto mereka di loker karena waktu itu tak sengaja Ghali melihatnya.
Odele terkekeh pelan "Doain aja"
Ghali mengangguk. Matanya masih menatap perempuan itu. Perempuan yang masih menempati hatinya. Perempuan yang suka membuat Ghali berpikir malam-malam.
"Kadang orang harus kehilangan dulu baru ngerasain" ucap Odele menohok.
"Termasuk gue?" Tanya Ghali.
Odele mengedikan bahunya "Cuma lo yang tau jawabannya. Kalo lo suka, kejar. Keburu rasanya beda"
"Gue ngerasa dia salah satu pengaruh besar di hidup lo Gal. Dia bisa bawa lo ke jalan yang lebih bener, dia bisa juga ngubah sikap lo padahal kita semua juga tau ngerubah sikap seseorang itu ga gampang" kata Odele benar-benar penuh arti.
"Lo ga ngerasa? Dari kalian deket deh, lo sampe mau nyari dia kan? Lo berdua tuh dulu sama-sama benci tapi juga sama-sama suka"
Perkataan Odele membuat Ghali diam. Mencerna semua omongan mantannya ini.