selamat membaca! enjoy ya.
part ini agak mengandung kata-kata kasar, but that is your choice!
jgn lupa vote dan coment cerita Saluna biar bisa aku makin semangat update!!
Part 55
Luna berdiri. Menyalimi perempuan berkepala empat itu. "Iya Tante"
"Ish kok Tante, panggil mamah aja ya biar sama?"
Luna mengangguk malu. "Ini tadi Luna sama Ghali beli makanan"
"Yaudah yuk ke dapur"
Ah, ia kira ibu Ghali galak. Ternyata perempuan ini sangat amat baik dan ramah kepadanya. "Saluna udah berapa bulan sama Ghali?"
"Jalan tiga bulan, mah" jawab Luna sembari memotong sosis dan bakso
Mamah mengangguk "Kok bisa sih tahan sama sikapnya?"
"Bisa lah mah, mamah aja bisa" jawab Ghali yang sudah berganti pakaian
"Luna juga bingung mah kok bisa sama Ghali. Padahal dulu Luna ga suka sama dia"
Mamah terkekeh "Selucu itu ya takdir?"
Melihat pacarnya dan mamahnya sedang asik memotong bahan makanan. Ghali mendapat notifikasi.
Legion (346)
Alexi: Gal, markas di serang lagi
Bian: Iya, dilempar batu
Ghali: otw
Ia menyimpan ponselnya dan menghampiri keduanya. "Ghali keluar dulu ya ada urusan" ucapnya setelah menyalimi mamah
Luna menatap lelaki ini. "Bentar ya mah"
Mamah mengangguk. Luna membawa Ghali ke ruang tamu. "Mau kemana?"
"Aku ada urusan dulu sebentar ya" ucap Ghali
"Ya kemana?"
Ghali tersenyum "Warung, ada yang harus di urus"
"Engga berantem kan?" Tanya Luna
Ghali menggeleng "Dah ya, aku berangkat. Nanti sore aku udah pulang" ucapnya lalu mengelus pelan rambut Saluna.
Saluna pun kembali memasak sop ayam bersama mamah Ghali. Setelah jadi, Luna duduk bersama di teras rumah.
"Papahnya Ghali kemana, mah?" Tanya Luna
"Papah Ghali lagi dinas di luar kota, ya di Bekasi sih cuman tiga hari. Besok sudah pulang"
"Oh..."
"Papah kamu kerja apa?"
"Papah pengusaha, dari dulu" jawab Luna
"Ohhh, mamah agak kaget pas Ghali cerita tentang kamu. Mamah kira kamu suka pake rok ketat, baju ketat ya kaya anak sekarang aja kan?" Jelas mamah
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
Teen FictionSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...