happy reading!!!!!
btw semangat bsk daringnya WKWKWK. aku juga mulai besok udah daring kok gais:'))
jangan lupa vote dan coment. tandai kalo aku typo hehehe.
part 37
Ghali mencegah tangan Luna sebelum perempuan itu pergi.
"Apa si maksudnya?"
Luna noleh "Apa belum jelas?"
"Gue liat lo bareng tiga cewe yang sama selama tiga kali" Luna memperjelas omongannya
Ghali semakin dibuat diam ditempatnya. Benarkah ini semua?
Benar kata Alan tadi kalau perempuan suka ngode. Dan harusnya dari kemarin Ghali sadar kalau Luna sedang membicarakan Aura.
Melihat Ghali yang diam, Luna semakin yakin ia tidak penting. Yasudah memangnya mau gimana lagi?
"Apa lagi?" Tanya Luna
"Gue jelasin"
"Gausah, gue ngerti kali kalo lo punya pacar" jawab Luna
"Apaansi, lo sadar lo siapa kan"
"Ya makannya itu. Gue sadar diri"
"Lun lo pacar gue" ucap Ghali mutlak
"Bukannya cuman karna hukuman? Lo udah lupa?" Balas Luna
Ghali mengangguk "Awalnya begitu, tapi sekarang engga"
"Engga?engga apanya?"
"Lun jangan gini lah" pinta Ghali
"Gue dari tadi ga minta apa-apa kan? Gue cuman bilang apa yang gue liat doang, salah? Lo juga mau tau kan?"
"Lo bilang sama gue jangan gak ngabarin, tapi emang lo ga begitu? Emang lo ngabarin gue mau pergi dan ke caffe sama cewek itu?" Tanya Luna mulai ngegas
"Beda Lun. Lo sama orang ga baik"
Luna tersenyum miring "Ya. Lo doang yang jalan sama orang baik"
"Lun gak gitu"
"Udah lah gue lagi cape" ucap Luna jujur. Mendadak semuanya di otak menjadi runyam. Mendadak omongan menyakitkan dari semua orang terngiang di telinganya.
Luna mundur saat Ghali ingin memegang tangannya. "Gue ga izinin buat lo nyentuh gue"
"Lun gue emang jalan sama dia. Tapi dia bukan pacar gue atau gebetan atau siapa pun itu" jelas Ghali
"Tapi intinya apa? Lo boong kan?"
Ghali mengangguk "Iya. Iya gue boong, iya gue ga ngasih tau karena gue ada alasan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
Teen FictionSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...