happy reading!!!
jgn lupa vote dan coment yaaa
Part 51
"Masa lo ke panti pake kayak gitu, Na" Keyla memberi komentar pada Keona yang menggunakan celana jeans pendek.
"Tapi ini ga pendek banget Key. Ini aja pas dengkul" ucap Keona melihat celana jeans yang ia pakai.
"Kayaknya jangan deh" ucap Luna setuju pendapat Keyla.
"Ah elah" ucap Ona lalu kembali ke lemari baju.
Hari ini mereka akan ke panti asuhan bersama anak Legion lainnya. Tapi mereka ke rumah Keona dulu untuk mematchingkan baju.
"Woi ini Zana!"
"Buka buka" suruh Ona
Zana yang baru datang pun langsung duduk.
"Na lo mau pake celana itu?" Tanya Zana
Ona menggeleng "Mau ganti"
"Demi apa Key lo cantik banget anjir" puji Zana
"Ya kan, gue juga kalo rambutnya begitu ada yang berubah" ucap Luna
"Bisa aja lo pada"
Klakson motor sudah terdengar dari bawah. Luna melihat dari kamar Ona, sudah ada empat lelaki dibawah sana dengan motor sport.
Keempat perempuan itu turun sebelumya sudah pamit pada kedua orang tua Keona. Soal serangan waktu lalu? Belum di temukan. Tapi sekarang belum ada lagi hal aneh yang terjadi.
Mereka benar-benar menutupi identitas dengan memakai topeng, sarung tangan agar tidak terjeplak sidik jadinya.
"Silahkan naik nyonya" ucap Ghali membuat Luna mengulas senyum.
Hanya di depan rumah Keona saja mereka berempat. Tapi di depan komplek sudah ada anggota Legion. Tidak semua memang, karena pasti akan terlalu ramai.
"Siapa yang naik mobil?" Tanya Luna
"Itu si Opal sekalian bawa barang-barangnya" jawab Ghali.
Oh iya jangan kalian pikir kalau Luna dan teman-temannya tidak membawa atau patungan apapun. Zana memberikan seratus cemilan, Keona memberikan dua ratus ribu uang, Keyla memberikan tiga dus indomie dan Luna membelikan tiga karung beras.
Motor mereka semua terparkir di halaman panti asuhan yang cukup besar. Sudah ada konfirmasi sebelumya, jadi ibu panti sudah menyuruh anak-anak duduk di ruang tamu.
Anggota Legion mengangkat barang bawaan mereka. Jangan lupa ada hadiah agar anak-anak itu senang.
Begitu mereka masuk, anak-anak langsung bertepuk tangan ricuh. Ghali pun tersenyum dan melambaikan tangannya pada anak-anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saluna [TAMAT]
Teen FictionSaling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli tapi juga saling ingin tahu. Kisahnya cintanya sangat simple, dimulai dari kebencian yang dilanjutkan dengan permainan basket. Lucu bukan...